Beranda Keluarga Bisakah Menggantikan Nutrisi Sayur Dengan Buah?

Bisakah Menggantikan Nutrisi Sayur Dengan Buah?

Bisakah Menggantikan Nutrisi Sayur Dengan Buah - Halamanbunda.com

Buah atau sayur, jika Bunda diminta untuk memilih salah satunya? Kalau Bunda menjawab buah, Bunda tidak sendirian. Tak seperti buah-buahan yang manis dan segar, sayur memang biasanya kurang disukai. Padahal keduanya adalah sumber serat, vitamin, serta mineral bagi tubuh. Banyak yang mengira kalau makan buah sebanyak-banyaknya bisa menggantikan porsi sayur yang seharusnya dimakan. Lalu, apakah hal ini baik jika dilakukan? Apakah bisa makan buah banyak sehingga tidak makan sayur lagi?

Makan buah yang banyak agar tidak makan sayur, apakah kebutuhan gizi bisa tercukupi?

Buah dan sayur adalah sumber vitamin dan mineral bagi tubuh. Masing-masing jenis makanan Bunda perlukan agar kesehatan terjaga. Karena memiliki kandungan yang sama, yaitu serat, vitamin, dan mineral, maka banyak orang yang menganggap bahwa buah dan sayur bisa saling digantikan.

Padahal, kedua jenis makanan tersebut memiliki berbagai macam vitamin dan mineral yang berbeda. Ada beberapa jenis vitamin atau mineral yang lebih baik dan banyak jumlahnya di sayur, dan sebaliknya. Maka itu, kurang bijak jika Bunda menggantikan porsi makan sayur dengan buah.

Sebagai contoh, mineral seperti kalsium dan zat besi lebih banyak dimiliki oleh sayuran yang berdaun hijau. Meskipun mungkin ada di dalam buah-buahan, namun jumlahnya tak sebanyak di dalam sayuran yang berdaun hijau tersebut. Jadi, jika tidak makan sayur maka tidak akan bisa mencukupi kebutuhan gizi harian hanya dengan makan buah. 

Kandungan Pada Buah 

Serat memang jenis karbohidrat yang ada di dalam sayur dan buah. Jadi, buah dan sayur pasti punya kandungan karbohidrat di dalamnya. Namun, dalam buah-buahan terdapat jenis karbohidrat yang lainnya, yaitu karbohidrat sederhana seperti fruktosa.

Fruktosa adalah pemanis yang ada di setiap buah-buahan, semakin banyak jika buah telah masak. Nah, jika jenis karbohidrat sederhana ini dikonsumsi terlalu berlebihan, akan beresiko mempengaruhi kadar gula darah. Namun, fruktosa, pemanis yang ada di dalam buah ini, aman untuk dikonsumsi bagi para diabetesi jika dikonsumsi sesuai anjuran.

Sementara, sayur tak punya kandungan karbohidrat sederhana di dalamnya. Jadi, cenderung lebih baik jika dikonsumsi agak banyak, bahkan beberapa ahli menyatakan kalau sayuran justru bisa menggantikan porsi makan buah loh Bunda.

Tetapi kembali lagi, apa pun yang masuk ke dalam tubuh Bunda harus seimbang dan sesuai anjuran. Tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit

Porsi Buah Dan Sayur 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan orang dewasa untuk makan buah dan sayur sebanyak 400-600 gram per hari. Jumlah tersebut terdiri dari 250 gram sayur dan 150 gram buah. Memang jumlah sayur masih lebih banyak ketimbang buah-buahan. Bahkan Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa dua pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayur dan buah adalah porsi sayur.

Sayuran 250 gram setara dengan 2,5 gelas sayur yang telah dimasak dan ditiriskan. Kebutuhan sayuran ini bisa Bunda bagi jadi tiga kali makan, atau disesuaikan dengan jadwal makan besar setiap hari.

Sementara itu, kebutuhan buah per hari adalah 150 gram yang setara dengan tiga buah pisang ambon atau dua buah apel ukuran sedang, atau sekitar empat buah jeruk ukuran sedang. Bunda bisa menjadikan porsi buah-buahan ini sebagai selingan di antara jadwal makan besar sehingga tak merasa lapar sepanjang hari.