Beranda Persalinan Alat Kontrasepsi (KB) Yang Aman Selama Masa Menyusui

Alat Kontrasepsi (KB) Yang Aman Selama Masa Menyusui

Sebagai Bunda dan Ayah yang saat ini diberikan perhatian baru berupa bayi yang baru lahir tentu memerlukan tenaga ektra dan waktu yang lebih untuk membesarkan sang buah hati. Selain itu Bunda juga memerlukan istirahat yang cukup dan ekstra untuk pemulihan alat reproduksi dan? keberhasilan proses laktasi.?

Selama proses pemulihan dan? laktasi Bunda dan Ayah perlu merencanakan kehamilan kembali sampai setelah semua siap, termasuk kesiapan Bunda melalui proses kehamilan hingga laktasi kembali.?

Selama proses menyusui Bunda dan Ayah dapat menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang tentu harus aman digunakan selama masa menyusui agar tidak mempengaruhi proses produksi dan pemberian ASI.?

Berikut jenis-jenis alat kontrasepsi yang aman Bunda gunakan selama masa menyusui, antara lain 😕

  1. Pil KB progestin

Pil KB yang mengandung hormon progestin bisa menjadi salah satu pilihan kontrasepsi bagi ibu yang masih memberikan ASI eksklusif. Jenis KB ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan.

Meski demikian, Bunda diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut pada jam yang sama setiap harinya. Apabila melewati jadwal konsumsi, maka Bunda sebaiknya menghindari berhubungan intim setidaknya selama 2 hari.

  1. Suntik KB progestin

Jenis kontrasepsi ini bisa Bunda gunakan 6 minggu setelah persalinan dan penggunaannya harus diulangi setiap 12 minggu. Jika Bunda memutuskan untuk berhenti menggunakan suntik KB progestin, maka Bunda harus menunggu selama setahun atau lebih untuk bisa hamil kembali.

Namun, suntik progestin kerap dikaitkan dengan penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu, Bunda tidak dianjurkan untuk menggunakan suntik progestin lebih dari 2 tahun. Meski demikian, hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

  1. KB susuk atau implan progestin

Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara memasukkan implan atau susuk ke lengan bagian atas. Di dalam implan ini, terkandung hormon progestin yang akan dilepaskan sedikit demi sedikit selama 3 tahun. Setelah itu, Bunda harus menggantinya dengan implan baru.

Selama menggunakan implan hormonal, siklus menstruasi Bunda mungkin bisa menjadi tidak teratur.

  1. IUD (intrauterine device) progestin

Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk huruf T ke dalam rahim. Dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah pemasangan, Bunda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan IUD masih terpasang di tempatnya.

IUD dengan progestin ini dapat digunakan hingga 5 tahun. Namun, Bunda berisiko mengalami gangguan menstruasi yang ditandai dengan darah haid lebih sedikit atau bahkan berhenti sama sekali.

  1. Kondom

Penggunaan kondom dapat dikatakan sebagai metode kontrasepsi yang paling aman bagi ibu menyusui. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom juga dapat mencegah penyakit menular seksual.

Saat menggunakan kondom, pastikan Bunda atau Ayah memilih kondom dengan pelumas yang larut dalam air, sebab pelumas yang berbahan dasar minyak bisa membuat kondom menjadi lebih mudah rusak.

  1. Kontrasepsi diafragma

Alat kontrasepsi berbentuk kubah yang terbuat dari karet atau silikon ini ditempatkan di leher rahim. Pemasangan biasanya dilakukan 6 minggu setelah persalinan.

Alat kontrasepsi ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan dan tingkat efektivitasnya akan lebih tinggi jika digunakan bersamaan dengan gel spermisida (zat untuk mematikan sel sperma).

  1. Amenore laktasi

Selain menggunakan alat atau obat, Bunda juga bisa mencoba metode kontrasepsi alami, seperti amenore laktasi. Tindakan yang perlu Bunda lakukan hanyalah menyusui Si Kecil secara eksklusif langsung dari payudara tanpa bantuan pompa atau botol ASI.

Meski aman untuk ibu menyusui, metode ini hanya efektif dilakukan bila Bunda belum haid kembali setelah melahirkan. Bunda harus memberikan ASI setidaknya 3 hingga 4 jam sekali pada siang hari dan 6 jam sekali pada malam hari.

Jika hendak menggunakan kontrasepsi hormonal, ingatlah untuk tidak menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen. Hal ini karena hormon tersebut dapat menghambat produksi ASI. Oleh karena itu, sebelum Bunda memilih metode kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.