Beranda Anak Anak Mengalami Diare, Kapan Harus Minum Obat?

Anak Mengalami Diare, Kapan Harus Minum Obat?

Ketika Si Kecil mengalami diare, mungkin bunda buru-buru memberikan obat diare khusus untuk anak. Sebaiknya bunda jangan sembarangan memberi obat untuk mengatasi diare anak, tanpa resep dan anjuran dari dokter.

Bunda bisa mencoba untuk melakukan perawatan rumah yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi akibat diare. Misalnya, memberikan cairan yang cukup, dan mewaspadai gejala dehidrasi. Lantas, kapan sebaiknya obat diare anak diberikan? Berikut ulasanya untuk bunda.

Obat Diare Anak Bisa Diberikan setelah Konsultasi Dokter

Jangan sembarangan membeli obat diare anak dan memberikannya pada Si Kecil, tanpa konsultasi dengan dokter. Saat anak mengalami diare, perbanyak asupan cairan dan amati gejala yang muncul. Segera periksakan anak ke dokter jika hal-hal ini terjadi:

  • Tidak ada air mata yang keluar saat anak menangis.
  • Jarang buang air kecil.
  • Mata terlihat cekung.
  • Diare berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Diare disertai muntah bercampur darah atau cairan kekuningan.
  • Tubuh anak sangat lemah.
  • Demam tinggi.
  • Diare terjadi empat kali atau lebih dalam delapan jam.
  • Muncul ruam pada kulit.
  • Terdapat darah pada feses anak.

Penting untuk memastikan anak tidak mengalami dehidrasi ketika sedang diare. Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi diare yang dapat berakibat fatal. Jika diare tidak membaik setelah perawatan di rumah, atau justru memburuk dan terdapat tanda-tanda yang disebutkan tadi, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Tips Perawatan Rumahan untuk Diare Anak

Alih-alih hanya mengandalkan obat diare anak, bunda dapat membantu pemulihan, meredakan frekuensi buang air besar, dan mencegah dehidrasi, dengan perawatan berikut ini:

  • Perhatikan asupan cairan

Cairan tubuh akan banyak hilang saat anak mengalami diare. Oleh sebab itu, penting untuk menggantinya dengan memperhatikan asupan cairan anak. Tujuannya adalah mencegah terjadinya dehidrasi. 

Jika diare terjadi pada bayi, susui Si kecil lebih sering dari biasanya saat ia mengalami diare. Ketika bayi mengalami diare, cairan pengganti yang mengandung nutrisi penting sangat dibutuhkan. Cairan terbaik yang bisa diberikan adalah ASI.  

Ketika diare terjadi pada anak yang lebih besar, bunda dapat memberikan cairan rehidrasi oral seperti oralit. Air putih memang baik, tetapi lebih baik lagi oralit, karena mengandung gula, elektrolit, dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan tubuh.  

  • Antisipasi Malnutrisi dengan Makanan Sehat

Saat anak sedang mengalami diare, berilah ia makanan seperti biasa. Namun, sebaiknya beri makanan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering. Soal pilihan makanan, bunda perlu lebih cermat. Sebab, ada beberapa makanan yang dapat memperparah diare pada anak.

Bunda bisa memilih jenis makanan yang mudah dicerna oleh tubuh, seperti nasi putih, pisang, rebusan daging, ayam, atau ikan. Jangan dulu memberikan makanan yang tinggi lemak, gula, dan pedas. Hindari juga makanan yang memiliki kandungan serat tidak larut dalam jumlah tinggi, seperti pada sayuran.

Beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari selama anak diare adalah tomat, seledri, timun, bayam, brokoli, dan wortel. Hindari juga memberikan kacang-kacangan dan gandum utuh selama anak diare. Berbagai jenis makanan tersebut berpotensi menyebabkan diare pada anak jadi semakin parah. 

Itulah sedikit penjelasan mengenai obat diare anak dan tips yang mungkin bermanfaat bagi bunda dalam memberikan perawatan. Diare pada anak mungkin terkesan sepele, tetapi dapat berakibat fatal jika tidak dilakukan penanganan segera di rumah.