Melihat anak bertubuh gemuk menjadi sebuah acuan kalau anak tumbuh dengan sehat. Akan tetapi, jika tubuh Si kecil terlalu gemuk dapat menjadi sebuah pertanda jika Si kecil akan beresiko obesitas pada dewasa. Benar tidak sih? Yuk bunda, simak artikel dibawah ini!
Pemicu Obesitas pada Anak
Penyebab mendasar dari kondisi obesitas dan kelebihan berat badan adalah ketidakseimbangan energi, antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan. Bunda, ada tiga perilaku yang meningkatkan obesitas pada anak, diantaranya:
- Peningkatan asupan makanan padat energi yang tinggi lemak.
- Peningkatan ketidakaktifan fisik karena perubahan moda transportasi dan cara bermain anak zaman sekarang.
- Perubahan pola makan dan aktivitas fisik sering kali merupakan akibat dari perubahan lingkungan dan sosial yang terkait dengan pengembangan dan kurangnya kebijakan orang tua.
Bunda obesitas lebih dari sekadar masalah estetika. Anak-anak dengan obesitas cenderung menjadi orang dewasa dengan obesitas yang lebih parah, selain itu anak juga akan mengalami risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan lainnya, serta kematian dini.
Anak-anak dan remaja dengan obesitas, yang sudah berada pada usia yang rentan, menghadapi masalah psikologis dan sosial, termasuk harga diri yang rendah, diskriminasi, depresi, kecemasan, dan kesepian (masalah yang dapat mengikuti mereka hingga dewasa).
Anak-anak dengan obesitas juga kerap menjadi sasaran intimidasi, terlepas dari status sosial ekonomi, jenis kelamin, ras, prestasi akademik, atau faktor-faktor tertentu lainnya.? Sikap negatif ini juga dapat bertahan hingga dewasa.?
Stereotip berdasarkan berat badan mengarah ke prasangka, stigma, dan diskriminasi pada orang dewasa dengan obesitas di tempat kerja dan bidang kehidupan lainnya, termasuk lingkup keluarga.?
Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa stigma berat badan sebenarnya dapat meningkatkan risiko kebiasaan makan yang tidak sehat dan menurunkan tingkat aktivitas fisik. Anak-anak dengan obesitas yang diejek tentang berat badan mereka lebih cenderung untuk makan berlebihan dan terlibat dalam perilaku tidak sehat lainnya.
Peran Orang tua dalam Memanajemen Pola Hidup Anak
Hal yang pasti dan harus dilakukan oleh orang tua adalah menerapkan pola makan sehat mulai dari:
- Kontrol ukuran porsi.
- Makanlah makanan biasa dan jangan “mengunyah” camilan setelah pulang sekolah.
- Hindari makanan yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Ini termasuk minuman manis, makanan cepat saji, keripik, kue, dan permen.
- Konsumsilah makanan yang kaya serat (biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran).
- Tingkatkan aktivitas fisik. Dapatkan satu jam aktivitas fisik yang kuat setiap hari. Berjalan atau bersepeda ke sekolah.
Bunda dan ayah harus mendorong kebiasaan sehat dengan menjadi contoh perilaku hidup sehat. Hindari diet ketat, dan jangan mempromosikan rasa takut akan makanan. Jangan menggunakan makanan sebagai hukuman atau hadiah. Jangan lupa untuk meningkatkan harga diri anak.