Menyapih buah hati dari ASI tak selamanya terasa sulit terutama jika Bunda tahu bagaimana tips dan trik cara menyapih anak. Meskipun pada awalnya akan sedikit sulit, namun lama-kelamaan dengan mudah Bunda akan dapat menyapih si kecil.?
Tanda Si Kecil Siap Di Sapih
Menyapih anak mungkin bukan keputusan yang mudah. Selain membutuhkan kesabaran, Bunda juga harus melihat kemampuan anak apakah sudah siap untuk disapih atau belum.
Nah, berikut ini tanda-tanda ketika bayi siap untuk disapih:
- Bayi mulai tampak tidak tertarik saat menyusu di payudara ibu.
- Bayi tetap rewel walaupun sudah diberi ASI.
- Bayi menyusui dalam waktu yang lebih pendek daripada biasanya.
- Bayi mudah terganggu saat sedang menyusu.
- Bayi bermain dengan payudara ibu, seperti menarik dan menggigit payudara ibu,
- Bayi menyusu di payudara ibu tapi tidak mengisapnya sehingga ASI tidak keluar.
- Bayi mungkin tetap menyusu di payudara ibu, tapi hanya untuk mencari kenyamanan.
- Cara menyapih anak sebenarnya bisa dilakukan di usia berapa pun. Jika Bunda ingin mengoptimalkan pemberian ASI sampai usia dua tahun sebenarnya tidak masalah.
Hanya saja, setelahnya anak tetap harus disapih atau tidak lagi mendapatkan ASI sama sekali. Melansir dari Raising Children, cara menyapih anak perlu diterapkan secara perlahan-lahan selepas menyusu ASI.
Setelah anak berusia dua tahun, anak sudah dianggap siap untuk mengonsumsi makanan keluarga karena berbagai sistem di dalam tubuhnya sudah semakin berkembang. Selain itu, semakin besar seorang anak maka kebutuhan zat gizi untuk menunjang pertumbuhan serta perkembangannya semakin meningkat.
Dengan mengonsumsi berbagai makanan padat yang juga dimakan oleh keluarga, membuat mereka mendapatkan berbagai zat gizi langsung dari sumbernya.?
Cara Memulai Menyapih Si Kecil
Cara memulai sangat tergantung pada kebutuhan dan karakter masing-masing anak dan Bunda. Penting untuk mengetahui tanda-tanda anak siap disapih, seperti yang telah dijelaskan di atas.?
Panduan berikut dapat menjadi patokan umum untuk cara mulai menyapih:
- Mulai perlahan-lahan
Mulai menyapih secara bertahap tidak hanya bermanfaat untuk anak, tapi juga untuk Bunda. Mengurangi frekuensi menyusui secara perlahan akan membuat produksi ASI menurun secara bertahap. Pengurangan perlahan ini penting untuk menghindari resiko payudara bengkak dan nyeri.
- Usahakan menyapih di siang hari
Bayi biasanya menyusu di pagi dan malam hari untuk kenyamanan. Cara menyapih Anak bisa dimulai secara bertahap dengan berhenti menyusuinya di siang hari, menggantinya dengan makanan padat, tapi tetap memberikan ASI di malam hari.
- Mengganti satu waktu pemberian ASI dengan susu botol atau cangkir
Tetaplah ikuti jadwal yang sama selama seminggu. Kemudian, minggu berikutnya tambahkan waktu saat Bunda memberikan susu melalui botol dan kurangi pemberian ASI secara langsung. Bayi satu tahun ke atas dapat diberikan susu sapi sebagai ganti ASI.
- Cobalah untuk menidurkan anak tanpa disusui secara bertahap
Ciptakan ritual menyenangkan lain sebelum tidur, seperti membaca buku atau mendengarkan musik. Buat dia merasa nyaman dengan tetap memeluk atau membelainya.
- Mulai gunakan cangkir lebih sering dibandingkan botol
Tempatkan lebih banyak air dalam cangkir dibandingkan dalam botol. Cara lain, tempatkan minuman yang disukai anak ke dalam cangkir dan tempatkan yang tidak begitu dia sukai di dalam botol. Misalnya menempatkan susu dan jus (untuk bayi di atas 6 bulan) dalam cangkir dan air mineral saja dalam botol.
Hal terpenting saat menyapih adalah fokus pada kenyamanan bayi dan diri Bunda. Tidak perlu memusingkan diri Bunda sendiri dengan membandingkan cara menyapih anak yang dilakukan orang lain, karena setiap pengalaman adalah unik. Bunda mungkin punya tenggat waktu sendiri mengenai kapan anak sebaiknya sudah tidak menyusu, tapi akan lebih baik untuk fleksibel terhadap tenggat waktu tersebut.