Air ketuban merupakan bagian penting untuk mengukur kesejahteraan janin didalam kandungan. Air ketuban dengan jumlah yang cukup dan bening (tidak keruh) menandakan janin dalam kondisi sejahtera.
Air ketuban akan keluar secara alami dan buatan dalam waktu 24 jam sebelum persalinan. Ada pula air ketuban yang dipecahkan secara buatan menjelang proses persalinan oleh bidan/dokter.
Jika air ketuban merembes/keluar sebelum waktu persalinan maka dikatakan persalinan beresiko dengan indikasi ketuban pecah dini. Karena banyaknya komplikasi yang akan terjadi membuat dokter perlu mengambil tindakan yang tepat agar Bunda dan janin dapat selamat.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya ketuban pecah dini, berikut tips yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah terjadinya ketuban pecah dini, diantaranya :
Hindari Kontak Langsung dengan Perokok
Semasa masa kehamilan sebaiknya Bunda menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan asap rokok. Berbagai zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok terhirup oleh Bunda dan menyerap hingga janin, maka dapat membuat plasenta terkontaminasi. Nah, bukan tidak mungkin Si Kecil dalam janin juga ikut terkontaminasi dengan zat beracun dari asap rokok yang dapat menyebabkan ketuban pecah dini.
Rutin Memeriksakan Kandungan ke Dokter
Melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter kandungan dapat mencegah terjadinya ketuban pecah dini. Bunda juga bisa bertanya kepada dokter mengenai perawatan selama kehamilan dan melakukan beberapa tes seperti memeriksa cairan pada kantung ketuban, tes laboratorium, pemeriksaan fisik, dan memeriksa kondisi vagina.
Mengonsumsi Buah dan Sayur
Mengkonsumsi secara rutin makanan sehat seperti sayur dan buah juga turut andil untuk mencegah ketuban pecah dini. Karena dengan mengkonsumsi makanan bergizi, otomatis nutrisi dari apa yang Bunda makan akan terserap oleh plasenta dan juga bayi dalam kandungan. Sebaiknya konsumsi sayur-sayuran hijau yang memiliki kandungan vitamin tinggi seperti brokoli, sawi hijau, dan bayam.
Tidak Melakukan Aktivitas Terlalu Berat
Saat memasuki usia kehamilan trimester ketiga sebaiknya moms jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat. Sebaiknya seimbangkan aktivitas mengurus rumah tangga dengan beristirahat agar tidak terlalu kelelahan. Selain itu untuk menjaga tubuh tetap fit dan peredaran darah juga lancar, lakukan rutinitas olahraga ringan seperti berjalan kaki di sore atau pagi hari.