Beranda Persalinan Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui

Cara Mengatasi Puting Lecet Saat Menyusui

Puting lecet saat menyusui merupakan salah satu masalah umum yang dihadapi oleh ibu menyusui. Diperkirakan 9 dari 10 wanita mengalami puting lecet di masa menyusui. Jika Bunda merasa terganggu, ada beberapa tips untuk meringankan rasa sakit dan membantu puting sembuh dengan cepat.

Puting lecet saat menyusui biasanya terjadi di minggu pertama setelah melahirkan. Sebagian Bunda mengalami lecet ringan yang membaik dalam beberapa hari. Namun, ada pula yang mengalami lecet hingga berminggu-minggu lamanya. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari cara menyusui yang salah hingga infeksi.

Penyebab Puting Lecet saat Menyusui

Ada banyak hal yang membuat puting payudara lecet saat menyusui. Beberapa di antaranya adalah:

Cara menyusui yang salah

Penyebab puting lecet yang paling umum adalah pelekatan yang tidak sempurna. Ini bisa terjadi ketika puting dan bagian sekitar payudara tidak masuk dengan benar ke dalam mulut bayi. Meski awalnya hanya menyebabkan sakit atau tidak nyaman saat menyusui, lama kelamaan hal ini bisa membuat puting terluka.

Infeksi payudara

Puting lecet saat menyusui juga bisa menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan pada jaringan payudara, yang disebut mastitis. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menginfeksi jaringan payudara melalui luka di puting maupun saluran air susu. Biasanya bakteri ini berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara.

Saluran susu tersumbat

Kondisi ini ditandai dengan adanya lapisan kulit tipis berwarna putih atau kuning yang tumbuh di bagian atas saluran susu. Saluran susu yang tersumbat akan membuat ASI sulit untuk keluar, akibatnya bayi akan menyedot lebih kuat dan akhirnya puting pun terasa sakit. Selain itu, saluran ASI yang tersumbat juga bisa menyebabkan peradangan, sehingga payudara dan puting terasa sakit.

Infeksi jamur

Karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih lemah, bayi rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Jamur ini bisa menempel pada puting ibu saat bayi menyusu. Jika puting terinfeksi, akan timbul gejala berupa lecet, kemerahan, gatal, permukaan puting terlihat mengkilap, dan payudara terasa nyeri pada saat menyusui atau setelahnya.

Tali lidah

Selain infeksi jamur, masalah tali lidah atau tongue-tie juga bisa membuat bayi kesulitan mengisap puting saat menyusu, dan menyebabkan puting ibu menjadi lecet atau nyeri pada saat menyusui.

Gesekan pompa ASI atau mulut bayi

Puting lecet juga bisa disebabkan oleh penggunaan pompa ASI yang tidak benar atau kesalahan posisi menyusui. Akibatnya, gesekan pada saat menyusui atau memompa ASI membuat puting melepuh.

Cara Mengatasi Puting Lecet saat Menyusui

Agar Bunda bisa menyusui Si Kecil dengan nyaman dan tanpa rasa sakit, berikut adalah beberapa cara mengatasi puting lecet yang bisa Bunda lakukan:

  • Hindari membersihkan bagian puting dengan sabun, karena dapat membuat kulit menjadi kering.
  • Agar sirkulasi udara berjalan dengan baik, gunakan bra menyusui berbahan katun.
  • Ganti bantalan payudara atau breast pad setiap habis menyusui.
  • Setelah selesai menyusui, peras keluar sekitar dua tetes ASI, kemudian gosokkan ke sekitar kulit puting dengan lembut.
  • Biarkan puting benar-benar kering sebelum kembali berpakaian.
  • Jika kulit di sekitar puting berdarah atau tampak pecah-pecah, gunakan pelembap khusus puting untuk mencegah kulit di sekitar puting retak. Caranya, bersihkan area sekitar puting dengan dengan air, lalu oleskan pelembap pada puting. Lakukan ini setelah Bunda menyusui bayi, dan pastikan produk pelembap yang digunakan aman untuk Si Kecil.
  • Kompres dingin juga bisa membantu meredakan nyeri pada puting setelah menyusui. Caranya, bungkus es dengan selembar kain dan usapkan ke sekitar payudara dan puting. Lakukan kompres ini setiap beberapa menit sekali hingga bengkak dan nyeri berkurang.

Jika puting lecet saat menyusui tidak juga membaik atau justru semakin memburuk walaupun Bunda telah melakukan cara-cara perawatan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Untuk mencegahnya terjadi lagi, jangan malas merawat payudara selama menyusui ya Bunda.