Anak usia 12 bulan belum dapat berjalan adalah hal wajar, anak akan terus belajar berjalan sampai memasuki usia 18 bulan. Namun saat anak telah memasuki usia 12 bulan Bunda dan Ayah harus lebih aktif memberikan stimulasi agar anak berlatih berjalan dan segera mampu berjalan sendiri.?
Bentuk stimulasi untuk anak berjalan
Berikut stimulasi yang dapat Bunda dan Ayah berikan pada si kecil agar melatihnya berjalan, diantaranya:
Stimulasi 1 : Letakkan perabot yang kokoh
Aktivitas belajar berjalan akan menjadi sesi yang mendebarkan. Saat ia telah mampu mengangkat tubuhnya, dorong rasa percaya dirinya dengan membantunya berjalan dengan topangan tangan dan perlahan berpegangan pada benda di sekitarnya.
Buat rumah menjadi arena senyaman mungkin agar anak tidak mudah cedera saat merambat dan melintasi ruangan. Singkirkan benda yang sekiranya membahayakan keselamatan anak seperti meja bersudut tajam, benda mudah pecah atau berpotensi membuatnya tersandung.
Bantu anak tetap bersemangat dengan perlahan menjauhkannya dari furnitur tempat ia menopang diri agar perlahan ia bisa berdiri sendiri. Pastikan tempatnya mendarat tidak berpermukaan keras dan menyakitkan ya, Parents!
Stimulasi 2 : Ajak anak bermain bersama
Stimulasi anak berjalan, salah satunya dengan mainan. Menjadi hal normal bahwa anak memiliki imajinasi tinggi. Bunda bisa memanfaatkan hal ini untuk merangsang buah hati agar cepat berjalan, yaitu dengan membiarkannya menarik mainan.
Caranya, pasang tali dengan ukuran yang aman pada mainan. Anda bisa menariknya perlahan dan biarkan anak berlatih mengambil mainan itu sendiri. Lakukan hal ini secara bertahap dengan jarak yang disesuaikan dengan pencapaiannya. Selain mendorongnya cepat berjalan, metode ini turut melatih komunikasi dan keseimbangan anak.
Bunda juga bisa menaruh mainan yang paling menarik perhatiannya di belakang, lalu si kecil berjalan di depan. Tak hanya melatihnya berjalan, hal ini akan membuat anak kegirangan karena seolah-olah mainan tersebut ikut berjalan.
Stimulasi 3 : Latih bayi dengan kursi
Melatih bayi dengan kursi dapat menjadi cara lain yang bisa Anda coba agar si kecil makin semangat belajar berjalan. Sediakan kursi yang mudah didorong, lalu biarkan ia mendorongnya ke semua arah sesuai keinginan.
Pastikan Bunda menyediakan ruangan luas, lalu pindahkan semua benda yang ada di tempat ini. Di samping mendorong anak belajar berjalan lebih cepat, cara ini akan mengikis ketakutan anak terjatuh dan membantu anak lebih percaya diri.
Stimulasi 4 : Jangan lupa melatih kekuatan otot punggung
Pernahkah terpikir oleh Parents bahwa berjalan hanya terpusat pada kaki? Coba ubah pemikiran tersebut, mengingat otot punggung turut berperan menjadi tumpuan agar anak mampu menopang tubuhnya secara mandiri.
Melatih kekuatan otot punggungnya tak hanya membuat anak cepat berjalan, namun juga efektif membangun kekuatan tubuhnya secara keseluruhan.
Ada beragam cara yang bisa dilakukan agar ototnya kuat. Posisikan bayi tengkurap sempurna, lalu letakkan mainan yang paling menarik perhatiannya. Saat anak tertarik, ia akan mendongakkan kepalanya dan hal ini memicu otot leher bekerja lebih baik. Posisi ini juga akan menunjang gerak kaki lebih optimal.
Stimulasi 5 : Hindari penggunaan sepatu yang berbunyi
Sepatu atau sandal dengan bebunyian lucu banyak menjadi patokan orangtua yang yakin bahwa benda ini akan membuat anak terpacu agar cepat bisa berjalan. Namun, hal ini sebaiknya tak dilakukan lagi Bun.
Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tak menutup kemungkinan ia akan lebih tertarik dengan bunyi sepatu dibanding belajar melangkah. Saat sepatu beradu dengan lantai dan mengeluarkan bunyi, otomatis anak akan berhenti berjalan. Di samping itu, cara ini rentan membuat anak tersandung. Dengan begitu, memilih alas kaki yang nyaman atau membiarkan anak belajar berjalan tanpa alas kaki adalah pilihan terbaik.
Terus lakukan dan kenalkan anak untuk melangkah dan berjalan, bangun rasa percaya dirinya dan buat suasana menyenangkan dan nyaman. Saat anak mulai berhasil berilah semangat dan berterimakasih karena telah mencobanya.