Pada dasarnya, sendawa pada bayi adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan sendawa baik bagi bayi untuk mengeluarkan kelebihan gas dari dalam lambungnya.
Saat kita bernapas, udara yang kita hirup mengandung gas-gas, seperti nitrogen dan oksigen. Begitu juga saat makan atau minum, mulut kita tidak hanya memasukkan makanan dan air, melainkan juga gas. Gas yang berlebih di dalam lambung kemudian akan naik ke kerongkongan dan keluar dari mulut sebagai sendawa.
Sendawa Penting bagi Bayi
Sendawa mungkin adalah kondisi yang sederhana bagi orang dewasa, namun sendawa merupakan hal yang penting dilakukan pada bayi. Saat bayi minum, gelembung udara di dalam minumannya akan masuk dan mengumpul di dalam lambung. Membuat bayi bersendawa akan mencegah perut bayi terasa kembung. Selain itu, sendawa juga dapat meringankan bayi yang sedang mengalami kolik, gumoh, dan asam lambung berlebih.
Bayi yang mengonsumsi susu dari botol perlu lebih sering bersendawa daripada yang menyusu langsung ke payudara. Hal ini dikarenakan lebih banyak gelembung udara yang terdapat dalam susu botol dibandingkan jika menyusu dari payudara.
Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko ini, diantaranya:
- Bunda dapat memilih botol susu berlabel anti kolik yang didesain untuk mengurangi kadar udara yang terdapat di dalam susu dan botol.
- Pastikan dot pada botol berukuran tepat sesuai dengan mulut bayi.
- Memposisikan bayi dalam keadaan duduk saat minum dan makan, untuk mengurangi banyaknya udara yang ikut tertelan.
- Bunda dapat membuatnya bersendawa kapan saja bayi terlihat tidak nyaman atau menangis, terutama setelah makan. Jika bayi menyusu, Bunda dapat membuatnya bersendawa saat beralih dari satu payudara ke payudara lain. Jika bayi minum dari botol, Bunda dapat menepuk lembut punggungnya untuk memicu sendawa setelah dia minum setengah botol atau setelah selesai.
Cara Membuat Bayi Bersendawa
Umumnya bayi yang bersendawa akan mengeluarkan sedikit cairan bersama dengan udara. Oleh karenanya, siapkan celemek atau handuk kecil sebelum melakukan proses ini. Ada berbagai cara untuk membuat bayi bersendawa, antara lain:
Meletakkan bayi di dada
Metode ini tepat diterapkan pada bayi baru lahir, sebelum dia dapat menyangga kepalanya sendiri. Coba letakkan bayi di dada Bunda, dengan dagunya berada pada pundak Bunda. Kemudian, sangga kepala dan pundaknya dengan tangan Bunda. Terakhir, diusap atau tepuk-tepuk punggungnya dengan ringan.
Duduk di pangkuan Bunda
Cara ini umumnya dilakukan saat bayi sudah dapat berada dalam posisi duduk di pangkuan Bunda. Gunakan salah satu tangan Bunda untuk menopang tubuh bayi. Tempatkan salah satu telapak tangan untuk menyangga dadanya, sementara jari-jari Bunda menyangga rahang dan dagunya. Namun jangan sampai tangan Bunda mencekik leher atau tenggorokannya. Biarkan bayi bersandar ke salah satu tangan Bunda sementara tangan lain mengusap atau menepuk lembut punggungnya.
Tengkurap pada pangkuan
Sebagai awalnya, posisikan bayi tengkurap melintang pada pangkuan Bunda. Sangga dagu dan rahangnya dengan salah satu tangan Bunda. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Tepuk atau diusap punggungnya dengan lembut dengan tangan Bunda yang lain.
Jika dengan cara-cara di atas, setelah beberapa menit bayi Bunda tidak bersendawa, maka dia memang sedang tidak ingin bersendawa. Namun jika dia terlihat tidak nyaman, cobalah untuk berganti posisi. Jika belum juga berhasil, Bunda bisa coba menggunakan cara lain untuk membuatnya rileks, seperti memandikannya dengan air hangat, atau memijat perutnya untuk membantu mengeluarkan udara dari lambung. Pijat perut dilakukan dengan gerakan memutar perlahan-lahan dan searah jarum jam.
Bicara atau bernyanyi sambil menepuk-nepuk punggungnya dapat membuat bayi merasa rileks dan lebih mudah untuk bersendawa. Namun ada kalanya meski telah menjalani berbagai cara tersebut, udara di dalam saluran pencernaan bayi tidak dapat dikeluarkan. Pada kondisi ini, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak.
Kapan Bisa Sendawa Sendiri?
Seiring pertambahan usia, sendawa pada bayi akan terjadi dengan sendirinya tanpa harus dibantu. Umumnya mulai usia 4-6 bulan, bayi sudah dapat menyesap ASI atau susu secara lebih efektif tanpa menelan banyak udara. Pada usia ini, bayi juga dapat bersendawa dengan sendirinya setelah makan.
Setelah balita mulai bisa memahami perkataan Bunda, ajak dia untuk bersendawa dengan sopan. Meski sendawa adalah hal yang baik dan alami, namun suara yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan orang lain. Akan lebih sopan dan lebih baik jika bersendawa dengan menutup mulut dan dengan suara pelan. Sendawa pada bayi bukanlah hal yang berbahaya, justru ketika bayi kurang sering bersendawa bisa menyebabkan bayi muntah, rewel, dan kembung.
Tetapi waspadai jika sendawa pada bayi diikuti keluhan lain seperti demam, diare, terdapat darah pada tinja bayi, dan bayi muntah dalam jumlah banyak setelah makan. Jika bayi mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter.