Beranda Persalinan Cara Pemberian ASI Eksklusif Yang Tepat

Cara Pemberian ASI Eksklusif Yang Tepat

ASI Eksklusif merupakan pemberian berupa Air Susu Ibu (ASI) saja sebagai makanan dan minuman bayi selama 6 bulan lamanya. Manfaat ASI Eksklusif sangat banyak dan akan mempengaruhi tumbuh kembanganya secara berkelanjutan. 

Karena manfaatnya yang yang baik dan banyak, oleh sebab itu Bunda harus efektif dan benar dalam proses pemberian ASI eksklusif tersebut. Sejak baru lahir, sebaiknya mulai kenali kebiasaan menyusu bayi Bunda. Masing-masing bayi sebenarnya memiliki kebiasan menyusu yang berbeda-beda.

Mungkin ada bayi yang menyusu lebih lama dan lebih jarang, atau ada juga yang menyusui lebih singkat dan lebih sering. Hal yang terpenting adalah setelah menyusu, pastikan bayi Bunda sudah merasa cukup dan kenyang.

Tips Pemberian ASI Eksklusif 

Pada bulan pertama, bayi Bunda mungkin menyusu lebih sering yaitu setiap 2-3 jam sekali atau 8-12 kali per hari. Hal ini merupakan sesuatu yang normal terjadi.

Jadi, jangan berpikir bahwa bayi Bunda masih kelaparan setelah diberikan ASI, atau mengira produksi ASI Anda hanya sedikit sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi. 

Sementara jadwal waktu bayi menyusui di awal pemberian ASI eksklusif ini bisa mencapai sekitar 20 hingga 45 menit. Memang rasanya, waktu menyusui tersebut cukup lama.

Namun sebaiknya, susui bayi sampai ia berhenti sendiri karena merasa kenyang setelah menyusu. Hindari melepas payudara Bunda dan menghentikan bayi untuk menyusu secara paksa.

Jika bayi sudah puas menyusu pada salah satu payudara Bunda, tawarkan ia menyusu dengan payudara Bunda yang lain. Alangkah baiknya untuk menyusui bayi Bunda sampai payudara benar-benar kosong, kemudian berganti ke payudara yang satunya.

Memasuki bulan kedua, frekuensi bayi menyusu  mungkin akan lebih sedikit, yakni sekitar 8-9 kali per hari. Ketika di bulan ketiga, frekuensi bayi menyusu bisa mengalami penurunan lagi sekitar 7-8 kali per hari.

Pada saat bulan ke-6 atau akhir masa ASI eksklusif, frekuensi menyusu bayi mungkin akan jauh lebih sedikit lagi, yakni bisa hanya 5-6 kali per hari.

Terlepas dari itu semua, sebaiknya susui bayi Bunda ketika ia ingin menyusu. Jangan membatasi berapa kali dan berapa lama bayi harus menyusu setiap harinya di masa ASI eksklusif ini. 

Menerapkan posisi latch on pada bayi

Latch on adalah menempatkan bayi pada posisi yang tepat saat menyusui, termasuk saat menyusui ASI eksklusif. Selain agar bayi bisa mendapatkan ASI dengan mudah dan nyaman, latch on juga bertujuan untuk mencegah timbulnya rasa sakit pada puting saat menyusui.

Sebab bukan tidak mungkin, jika posisi mulut bayi tidak pas dengan puting payudara, Bunda bisa saja merasakan sakit sehingga tidak nyaman saat menyusui.

Teknik yang bisa Bunda terapkan selama melakukan posisi latch on pada bayi saat menyusui maupun sampai usia 2 tahun adalah sebagai berikut:

  1. Duduk dengan nyaman di kursi, sofa, maupun tempat tidur yang memiliki sandaran agar Anda bisa duduk dengan nyaman.
  2. Gunakan bantal khusus menyusui atau bantal apa pun untuk diletakkan sebagai alas tubuh bayi sehingga memudahkan proses menyusui.
  3. Pastikan posisi bayi sudah cukup nyaman untuk menyusu.
  4. Pastikan Anda mengarahkan bibir dan kepala bayi untuk mendekat ke payudara. Hindari mengarahkan payudara Anda mendekati bayi, yang malah akan membuat Anda seolah bertumpu pada bayi. Selain menimbulkan rasa pegal pada leher dan bahu Anda, mengarahkan payudara mendekat kepada bayi juga bisa mempengaruhi posisinya saat menyusu.
  5. Usahakan untuk menjaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi sejajar dengan tubuh Anda, agar ia lebih mudah menelan saat menyusui.
  6. Posisi hidung bayi harus berhadapan dengan puting payudara Anda.
  7. Supaya lebih mudah, Anda bisa membantu memegang dan mengarahkan puting payudara ke bibir bayi. Namun, usahakan jangan sampai jari Anda terlalu dekat dengan puting karena bisa mempengaruhi isapan bayi saat menyusui.
  8. Arahkan puting payudara ke bibir atau hidung bayi, dan bukan ke bagian tengah mulut. Tidak masalah untuk menyentuh atau menggesekkan puting pada bibir bagian atas bayi, agar ia segera membuka mulutnya.
  9. Buat kepala bayi agak miring sedikit ke belakang sehingga dagunya tidak mengenai dada Anda.
  10. Ketika bayi membuka mulutnya lebar-lebar disertai dengan lidah yang menjulur ke luar, pastikan mulutnya langsung menghisap puting payudara Anda. Jika bibir bayi tidak kunjung terbuka, hindari mendorong puting untuk membuka mulut bayi.
  11. Sebaiknya ulangi tahap ke-8, dengan menggesekkan puting payudara ke bibir bayi, dan tunggu sampai mulutnya terbuka lebar.
  12. Usahakan bayi menghisap seluruh bagian puting dan areola, yakni bagian di sekitar putih yang berwarna kecoklatan.
  13. Pastikan dagu bayi terletak di bagian bawah payudara Anda.
  14. Pastikan bibir bayi bergerak mengisap secara teratur selama menyusui. Jika bibirnya tampak diam, Anda bisa menggunakan jari dan menyentuh bibir atau pipi bayi untuk membuatnya bergerak kembali.

Selama proses laktasi memang banyak hal yang membuat Bunda panik dan khawatir, karena bayi selalu ingin bersama Bunda selalu. Bunda jangan khawatir, karena selama 9 bulan hanya Bunda dan irama jantung Bunda lah sebagai temannya. Tentu setelah lahir hanya Bunda lah yang membuat bayi merasa nyaman dan aman. Selalu berfikir positif dan yakin bahwa ASI Bunda cukup dan baik untuk si kecil, maka Bunda akan Berhasil memberikan ASI eksklusif.