Banyak yang bilang memilih keluarga tidak sama dengan memilih teman. Terkadang kamu merasa bahwa keluarga tidak memiliki sifat yang cocok denganmu. Seperti adanya tidak kesepakatan, terjadinya persaingan antar keluarga, memiliki hubungan yang tegang, atau miskomunikasi.
Kondisi ini dapat dikatakan toxic, lalu pasih tanda toxic yang ada di dalam keluarga? Mau tau apa saja, yuk disimak artikel berikut ini.
Tanda-Tanda Sedang Berada dalam Keluarga Toxic
Terkadang wajar kok, antar saudara sesekali berselisih paham, namun, akhirnya kamu tetap harus memperlakukan satu sama lain dengan saling menghargai dan kasih sayang. Akan tetapi jika kamu dalam keluarga yang toxic, kemungkinan besar kamu merasa tidak dihargai atau diremehkan. Keluarga bisa saja tidak setuju dengan setiap keputusan yang kamu buat, lakukan, dan katakan. Tetapi pastinya masih ada rasa cinta dan dukungan didalamnya.
Berada dalam keluarga toxic, membuat beberapa orang memilih untuk memutuskan kontak sepenuhnya dan yang lainya mencoba untuk mengatasi situasi yang disertai dengan membatasi komunikasi. Hal ini dilakukan untuk melindungi kesejahteraan emosional ketika bertemu dengan keluarga.
Jika kamu berada dalam situasi keluarga yang toxic, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Putuskan Apa yang Ingin Kamu Lakukan
Kamu perlu mengetahui apa yang kamu inginkan dari hubungan, sehingga kamu bisa mengembangkan gagasan yang lebih jelas tentang batasan yang ingin diterapkan. Misal kamu senang untuk menghabiskan akhir pekan dengan saudaramu, tetapi kamu tidak suka saat saudaramu mulai ikut campur dalam urusan pribadimu, maka kamu bisa membatasi kunjungan dengan saudara mu hanya di akhir pekan.
- Melatih Pertahanan Diri
Saat menghabiskan waktu bersama anggota keluarga, dan kamu ditarik dalam masalah keluarga. Padahal kamu tidak ingin terlibat, kamu bisa melakukan pertahanan diri dengan melakukan:
- Tidak berpatasi dalam situasi yang tidak kondusif
- Usahakan untuk menghindari topik pembicaraan yang bisa menyebabkan konflik
- Buatalah topik yang tetap ringan dan santai
- Mengakhiri percakapan atau pergi jika perlu
- Putuskan Apa Yang Bisa Dibagi Dan Yang Tidak
Tidak perlu semua dibagi dengan keluarga. Ada beberapa hal dan cerita yang tidak perlu kamu bagikan. Dari pada informasi itu jadi alat untuk memanipulasi kamu.
- Harus Tahu Kapan Berkata “Tidak”
Memang tadak mudah untuk mengatakan “Tidak” kepada anggota keluarga. Tetapi penerapan batasan untuk diri sendiri dengan mengatakan “Tidak”, agar kamu bisa melakukan navigasi pola hubungan keluarga.
- Jangan Mengubah Siapa Pun
Terkadang kamu berharap bahwa anggota keluargamu yang toxic dapat berubah dan berharap hal tersebut akan terkabul. Perubahan itu akan terjadi, tetapi diluar kendalimu.