Mengkhawatirkan memang melihat bayi terkena diare di rumah. Namun, Bunda tidak perlu panik. Jika usianya masih di bawah atau sekitar 6 bulan, langkah yang paling tepat untuk mengatasi diare pada bayi adalah dengan tetap menyusuinya dengan kadang diselingi pemberian oralit.?
Namun, Bunda perlu lebih memperhatikan asupan makanannya karena ditakutkan malah akan memperparah kondisi si kecil. Lantas, makanan apa saja yang harus dihindari Bunda saat bayi diare?
Makanan yang harus dihindari ibu menyusui saat bayi diare
ASI mengandung antibodi yang bisa meningkatkan sistem imun bayi agar ia lebih kebal dan cepat sembuh dari penyakit. Air susu ibu memiliki semua kehebatan itu dari apa yang Bunda makan setiap hari.?
Setiap nutrisi atau zat yang ada dalam makanan Bunda terserap ke dalam ASI dan akhirnya masuk ke tubuh bayi. Nah, itu kenapa tidak semua makanan sebetulnya baik untuk dikonsumsi ibu menyusui saat bayi masih diare.
Beberapa zat atau nutrisi tertentu yang masuk lewat ASI dan belum dapat dicerna baik oleh perut bayi dikhawatirkan dapat memperburuk diare yang dialami bayi. Apalagi jika makanan tersebut dikenal rentan memicu gejala alergi atau intoleransi.
Alergi makanan menandakan bahwa sistem imun bereaksi secara berlebihan pada suatu zat dari makanan. Sementara itu, intoleransi laktosa terjadi akibat tubuh tidak memiliki enzim yang bertugas untuk mencerna suatu zat dari makanan. Jenis makanan ini idealnya sangat harus dihindari oleh Bunda saat menyusui, baik selama bayi diare tapi juga ketika ia sehat.
Umumnya makanan yang harus dihindari ibu menyusui saat bayi diare, antara lain:
- Produk susu
Susu sapi atau kambing dapat diolah menjadi susu kemasan, keju, atau yogurt. Jenis makanan ini sangat umum memicu alergi atau intoleransi pada bayi. Jadi saat bayi diare, makanan yang terbuat dari susu sapi atau kambing harus dihindari Bunda sampai kondisinya membaik.
Intoleransi pada produk susu disebabkan oleh kandungan laktosa di dalamnya. Laktosa adalah gula alami pada susu sapi. Sementara alergi susu disebabkan oleh tubuh yang memproduksi antibodi non IgE yang akhirnya menimbulkan masalah pencernaan, seperti muntah atau diare.
- Kacang kedelai
Selain produk susu, makanan yang umumnya harus dihindari ibu menyusui saat bayi diare adalah kacang kedelai. Tidak cuma dalam bentuk kacang kedelai tuh, tapi juga bentuk olahannya seperti susu kedelai, tempe, tahu, atau makanan olahan lainnya. Sama seperti alergi susu, beberapa bayi juga memproduksi antibodi non IgE bila di tubuhnya ada protein kacang kedelai.
- Makanan mentah
Studi dalam Korean Journal of Pediatrics tahun 2017 menyebutkan bahwa makanan mentah masuk dalam deretan makanan yang harus dihindari ibu menyusui, terlebih saat bayi diare.
Makanan mentah bisa saja masih mengandung sedikit kuman yang dapat menjadi sumber infeksi dan penyebab diare. Ini dapat meningkatkan risiko Bunda mengalami keracunan makanan yang kemudian bisa mempengaruhi proses pemberian ASI pada bayi.
Pada kasus langka, keracunan makanan pada bayi menyebabkan septikemia (keracunan darah akibat bakteri masuk ke dalam aliran darah). Bakteri ini bisa mencapai ASI dan membahayakan kondisi bayi yang sedang diare. Contoh makanan mentah yang harus dihindari saat menyusui bayi yang masih diare adalah karedok, trancam, asinan sayur, hingga sushi dan sashimi.
- Minuman berkafein dan alkohol
Minuman yang mengandung kafein juga harus dihindari ibu menyusui saat bayi diare. Pada studi yang sama dengan di atas dijelaskan bahwa kafein dalam minuman seperti kopi, teh, dan minuman bersoda dapat mengalir ke dalam ASI sebanyak 1% dari jumlah kafein total.
Efek buruk pada bayi mungkin terjadi, bila kopi diminum lebih dari 2 hingga 3 cangkir sehari dan teh 3 hingga 4 cangkir sehari.
Kebiasaan minum alkohol selama menyusui si kecil pun harus diperhatikan. Pasalnya, alkohol juga bisa mengalir ke dalam ASI dan mungkin memperburuk gejala diare. Kandungan alkohol dalam ASI dapat bertahan lama.?
Tips menemukan makanan yang harus dihindari
Dari daftar diatas, mungkin ada makanan atau minuman lain yang ternyata harus juga dihindari ibu menyusui saat bayi diare. Untuk menemukan makanan tersebut, Bunda perlu mengamati kondisi bayi di rumah dengan beberapa langkah sederhana ini.
- Kenali dan amati gejala diare pada bayi
Bunda perlu mengamati bagaimana gejala diare bayi setelah menyusu dan jenis makanan apa yang Bunda konsumsi sebelumnya. Menurut Kids Health, bayi merespons setiap makanan yang dikonsumsi ibunya dengan cara yang berbeda-beda.
Beberapa Bunda mendapati diare bayi semakin parah setelah mereka mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak gas, seperti kembang kol atau brokoli. Di sisi lain, bayi yang lain bisa-bisa saja menerimanya.
- Ingat dan catat makanan yang dicurigai memicu diare pada bayi
Setelah mengamati gejala, selanjutnya ingat-ingat lagi apa makanan yang dikonsumsi beberapa jam sebelum menyusui.
Bila Bunda mencurigai beberapa makanan tertentu, buat catatan supaya tidak lupa. Catatan ini bisa membantu menemukan makanan yang harus dihindari sekaligus menjadi laporan jika Bunda berencana konsultasi ke dokter.
- Konsultasikan ke dokter
Menemukan makanan yang harus dihindari Bunda saat bayi diare memang tidak selalu mudah. Apalagi, ada banyak jenis makanan yang bisa membuat bayi alergi selain produk susu, contohnya alergi telur.
Konsultasi ke dokter tidak hanya membantu Bunda menemukan makanan pemicu diare, tapi membantu Bunda mencukupi nutrisi tertentu akibat pilihan makanan yang terbatas. Khususnya, asupan kalsium karena Bunda sementara waktu tidak minum susu atau makan kacang kedelai.