Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebih di masa kehamilan dengan frekuensi mual muntah jauh lebih parah dibandingkan morning sickness.
Morning sickness merupakan gejala mual muntah pada ibu hamil yang akan berlangsung pada 14 minggu kehamilan pertama, dan pada umumnya terjadi pada pagi hari. Sedangkan hiperemesis gravidarum terjadi mual muntah melebih morning sickness dimana mual dan muntah berlangsung lebih dari 14 minggu, dan tidak hanya terjadi di pagi hari, namun berlangsung sepanjang hari.
Bagi Bunda yang sedang mengalami hiperemesis gravidarum akan mengalami seperti dehidrasi (kekurangan cairan) akibat mual muntah tersebut. Jika Bunda mengalami hiperemesis gravidarum jangan mengabaikannya ya Bunda, karena pada kasus yang berat Bunda akan kehilangan kehamilan akibat kurangnya asupan gizi untuk bayi loh Bunda.
Gejala Hiperemesis Gravidarum
Beberapa kasus ?hiperemesis akan mengalami tanda gejala sebagai berikut:
- Mual dan muntah parah berkepanjangan
- Pusing
- Sakit kepala / migrain
- Jantung berdebar
- Sulit menelan makanan dan minuman
- Mengeluarkan air liur secara berlebihan
- Sangat sensitif terhadap aroma dan memicu mual kembali jika menghirup aroma tersebut
Jika dalam kondisi tersebut Bunda tidak melakukan penanganan dengan baik, maka gejala dan komplikasi yang akan timbul bertambah menjadi :
-
- Berat badan menurun
- Dehidrasi (kekurangan cairan)
- Konstipasi (sembelit/ sulit BAB)
- Ketosis atau peningkatan kadar asam keton yang bersifat toksik didalam darh dan urine (biasanya ditandai dengan urine yang menguning pekat dan berbau)
- Hipotensi ( tekanan darah rendah) atau Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Deep Vein Thrombosis (DVT) atau penggumpalan darah di dalam pembuluh darah vena
- Berat badan bayi rendah (tidak sesuai dengan usia kandungan)
Selain gejala dan masalah yang timbul secara fisik, Bunda juga akan mengalami masalah lain berupa :
- Menurunnya kualitas hidup, akibat terganggunya aktivitas harian Bunda yang disebabkan hiperemesis.
- Gangguan aktivitas tersebut membuat Bunda mengalami masalah psikologis seperti stress, bingung, cemas, bahkan putus asa dengan kehamilan saat ini.
Jika Bunda mengalami masalah tersebut, segeralah melakukan pengecekan ke tenaga kesehatan spesialis kandungan, untuk melakukan penanganan segera dan mencegah terjadinya komplikasi akibat hiperemesis.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Berdasarkan data penderita hiperemesis diketahui bahwa kejadian hiperemesis tidak banyak, yakni 3% dari seluruh kehamilan. Beberapa penelitian menemukan penyebab yang bias (tidak pasti) mengapa hiperemesis terjadi. Namun beberapa wanita akan beresiko terjadi hiperemesis gravidarum dalam kondisi kehamilan sebagai berikut :
- Pernah mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki keluarga dekat / keturunan yang mengalami hiperemesis yang membuat Bunda memiliki resiko lebih tinggi mengalami hiperemesis (keturunan)
- Mengandung anak perempuan atau anak kembar
- Menderita kehamilan mola hidatidosa (hamil anggur)
Pengobatan Hiperemesis Gravidarum
Pengobatan hiperemesis sangat disarankan untuk dilakukan sedini mungkin, untuk menghindari masalah atau komplikasi yang akan timbul, segera melakukan pemeriksaan ketenaga kesehatan untuk melakukan terapi tersebut.
Pada tahap awal pengobatan dan diketahui hiperemesis belum parah dan bisa dilakukan perawatan mandiri dirumah, Bunda akan diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi di rumah seperti, vitamin B6 dan B12, obat-obatan antimual dan steroid.
Selain obat-obatan tersebut Bunda juga dapat melakukan hal berikut untuk meringankan gejala hiperemesis , diantaranya :
- Menghindarkan diri dari aroma-aroma, suara bising, dan kedipan cahaya berlebih yang dapat memicu mual.
- Banyak istirahat dan kurangi gerak.
- Menggunakan pakaian longgar.
- Minum air jahe ketika merasa mual.
- Mengonsumsi kudapan kering (misalnya biskuit) secara berkala.
- Mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi namun rendah lemak.
Jika dalam pemeriksaan ternyata Bunda mengalami kasus hiperemesis gravidarum yang parah, maka terapi penanganan akan dilakukan di rumah sakit, dan dilakukan pemberian antimual melalui suntikan dan beberapa terapi lain yang diberikan oleh dokter, serta akan memantau keberlangsungan kehidupan bayi.
Pastikan Bunda segera melakukan pemeriksaan sedini mungkin untuk menghindari masalah lain/ komplikasi yang mungkin saja membahayakan keberlangsungan kehamilan Bunda. Dan tetap berfikir positif untuk melalui proses yang sangat tidak nyaman saat terjadi hiperemesis.
[…] kondisi morning sickness berubah menjadi hiperemesis gravidarum atau disebut dengan mual muntah berlebih, dengan gejala sebagai berikut […]