Melakukan hubungan seks saat hamil tidak berbahaya bagi Bunda. Namun ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan untuk mendeteksi kemungkinan timbulnya bahaya pada kehamilan jika melakukan hubungan seks , diantaranya ;
- Tidak Ada Keluhan saat Kehamilan
Hal yang perlu diperhatikan pertama saat Bunda akan memulai hubungan seks adalah memastikan kehamilan Bunda tidak mengalami keluhan. Kandungan saat pemeriksaan sehat dan tidak memerlukan perhatian khusus. Usia kehamilan dan kondisi janin berkembang dengan baik.
Pastikan keluhan seperti sulit BAK, nyeri BAK, nyeri saat berhubungan, panas, dan infeksi, keluar ketuban dari jalan lahir tidak Bunda rasakan. Jika Bunda merasakan hal tersebut dan pemeriksaan membutuhkan perhatian khusus sebaiknya tunda terlebih dahulu ya sahabat Bunda.
- Melakukan Seks Pada Setelah Trimester Pertama
Berdasarkan pernyataan para ahli, hubungan seks pada trimester kedua memiliki kecenderungan lebih sedikit efek negatif. Perkembangan janin pada kehamilan Bunda juga telah kuat dan lebih nyaman untuk melakukan hubungan seks.
Pada trimester pertama Bunda masih membutuhkan penyesuaian terhadap perubahan yang dialami, seperti rasa tidak nyaman, mual, muntah, mudah lelah dan merasa nyeri di daerah perut bawah.
Beberapa pernyataan beberapa ahli, sperma mengandung senyawa prostaglandin yang menyebabkan rasa mulas. Oleh sebab itu Bunda yang usia kandungannya masih sangat muda tidak disarankan berhubungan seks terlebih dahulu untuk menghindari kontraksi dan keguguran, karena janin masih sangat rentan.
- Tidak Memiliki Riwayat Perdarahan
Bunda juga memperhatikan riwayat perdarahan saat hamil. Dan saat pemeriksaan kehamilan tidak mengalami plasenta previa. Plasenta previa adalah posisi perlekatan plasenta (ari-ari) yang berada di bagian bawah rahim, baik sebagian maupun keseluruhan sehingga potensi menutup jalan lahir. Kondisi tersebut beresiko menimbulkan perdarahan saat hamil, terutama saat mendekati waktu persalinan.
- Mencari Posisi Yang Nyaman
Kehamilan yang Bunda alami akan mengalami pembesaran pada perut, dan ketidaknyamanan pada bagian tubuh yang lain, seperti punggung dan pangkal paha. ?Karena hal tersebut Bunda dapat mencari posisi yang nyaman untuk melakukan hubungan seks. Ayah juga harus memahami kondisi Bunda sehingga tidak memaksakan kepada Bunda.
Tidak ada posisi khusus yang disarankan untuk melakukan hubungan seks. Semua posisi aman dilakukan. Namun perhatikan betul agar tidak terjadi benturan pada bagian perut depan, posisi yang diambil yang paling nyaman menyesuaikan pembesaran perut Bunda.
- Memperhatikan saat Waktu Menjelang Persalinan
Hubungan seks saat menjelang persalinan terutama setelah usia kehamilan 36 minggu sangat disarankan untuk dilakukan secara rutin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, sperma mengandung senyawa prostaglandin yang menyebabkan rasa mulas. Senyawa tersebut juga membantu mengelastiskan bagian bawah rahim. Karena hal tersebut Bunda disarankan melakukan seks secara rutin, untuk merangsang kelahiran secara alami.
Namun, saat kondisi menjelang persalinan Bunda mengalami perhatian khusus dan membahayakan kehamilan jika berhubungan seks, sebaiknya tidak melakukan hubungan seks di usia kehamilan tua. Perhatian khusus tersebut seperti, kontraksi timbul pada usia kehamilan belum matang (<36 minggu), berat janin masih dibawah 2.500 gram namun usia sudah 36 minggu (matang) sehingga masih membutuhkan penambahan berat badan janin didalam rahim sampai kehamilan benar-benar matang (40 minggu), ketuban pecah dini, dan perdarahan.
Selama kehamilan masih sehat dan normal Bunda dapat melakukan hubungan seksual dan mencari posisi yang nyaman untuk Bunda. Hindari beberapa bahaya yang berpotensi resiko kehamilan seperti yang dijelaskan di atas. Lakukan pemeriksaan rutin dengan tenaga ahli profesi untuk mengetahui perkembangan janin didalam rahim.