Jenis kelamin dari bayi yang dikandung terkadang menjadi kebutuhan bagi pasangan suami-istri. Beberapa pengalaman dan pengamatan mengetahui bahwa jenis sperma yang membawa kromosom Y (laki-laki) ternyata lebih cepat bergerak mendekati sel telur. Oleh sebab itu lebih cepat mati sebelum sampai di sel telur karena benturan di lingkungan vagina. Sehingga memungkinkan untuk sperma pembawa kromosom Y sulit sampai ke sel telur dengan selamat.
Namun tahukah sahabat Bunda, bahwa terdapat beberapa cara mengupayakan kemenangan kromosom Y tersebut sampai ke sel telur, sehingga janin yang Bunda kandung berjenis kelamin laki-laki.
Mengenal Sifat Kromosom X dan Y
Sebelum membahas tentang cara memiliki anak laki-laki, mari kita pahami dahulu sifat masing-masing kromosom Y dan X yang telah sedikit disinggung di atas.
Mengetahui sifat masing-masing kromosom membuat Bunda dan Ayah semakin paham hal-hal yang akan dilakukan agar kromosom X (laki-laki) memenangkan sel telur.
Pembentukan jenis kelamin sesungguhnya sudah dapat diketahui dari awal pembuahan nih sahabat Bunda, siapakan sperma pembawa kromosom yang memenangkan sel telur.
Kromosom X (perempuan) dan kromosom Y (laki-laki) memiliki sifat yang saling berlawanan. Sifat keduanya antara lain :
NO |
KROMOSOM X |
KROMOSOM Y |
1 | Gerakan menuju sel telur sangat lambat. | Gerakan menuju sel telur sangat cepat |
2 | Usia hidup panjang yaitu 4-5 hari | Usia hidupnya pendek 1-2 hari |
3 | Mudah rusak karena lingkungan yang basa | Mudah rusak karena lingkungan yang asam |
4 | Menyukai lingkungan asam | Menyukai lingkungan basa |
5 | Persentasinya lebih banyak dalam sperma | Persentasinya lebih sedikit dalam sperma |
Dari sifat masing-masing kromosom penentu jenis kelamin bayi di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk mendapatkan bayi laki-laki, kita perlu melakukan sedemikian rupa cara untuk membuat kromosom Y dapat sampai lebih awal pada sel telur, sebelum ia mati karena usia hidupnya yang pendek atau rusak karena lingkungan vagina yang asam atau sebelum kromosom X membuahi indung telur lebih dulu.
Berikut yang bisa sahabat Bunda lakukan untuk memiliki kehamilan berjenis kelamin laki-laki :
Posisi Bercinta
Sahabat Bunda dapat mencoba melakukan posisi bercinta dengan penetrasi dalam. Hal ini diketahui melalui pernyataan Dr. Landrum Shettles, MD yang menyatakan penetrasi yang lebih dalam selama berhubungan seksual adalah faktor penting bagi pasangan untuk mengupayakan kehamilan berjenis kelamin laki-laki.
Dasar dari hal tersebut adalah pertama, sperma laki-laki (kromosom Y) memiliki kecepatan renang yang lebih cepat daripada sperma perempuan (kromosom X). namun sperma berkromosom Y memiliki ?nyawa yang lebih rentan dan singkat.
Dasar kedua, lingkungan vagina terluar dekat pintu masuk memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Sedangkan beberapa penelitian menunjukan bahwa sperma pembawa kromosom Y tidak dapat bertahan hidup di lingkungan asam.
Posisi seks yang memberikan sudut penetrasi lebih dalam (misalnya, doggy style, sambil duduk, atau woman on top) dapat mengurangi jarak yang harus ditempuh sperma anak laki-laki untuk bisa berenang lebih cepat tanpa harus melewati bagian luar vagina yang bersifat asam. Dengan jarak tempuh yang lebih singkat, sperma kromosom Y bisa mengungguli kecepatan sperma X untuk mencapai sel telur.
Orgasme Untuk Pasangan Wanita
Penting , bagi calon Bunda untuk orgasme ketika berhubungan seks agar hamil bayi laki-laki. Hal ini dikarenakan, orgasme yang dialami oleh wanita memicu produksi cairan vagina bersifat basa yang dapat membantu sperma kromosom Y bertahan hidup lebih lama dengan menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma anak perempuan
Orgasme wanita juga memudahkan gerak sperma menuju serviks. Jadi, ini sama saja seperti memfasilitasi sperma anak laki-laki untuk merebut satu-satunya kesempatan pembuahan sel telur.
Lakukan Hubungan Intim saat Hari Ovulasi
Seperti penjelasan di atas, sperma yang membawa kromosom Y (laki-laki) lebih cepat melaju di bandingkan kromosom X (perempuan), namun lebih rentan untuk mati karena guncangan, benturan, kondisi vagina (asam).
Melakukan hubungan sedekat mungkin saat ovulasi merupakan solusi, karena hal tersebut merupakan waktu terbaik agar sperma tidak menunggu lama kedatangan sel telur. Bunda dan Ayah dapat menjadwalkan hubungan bertepatan dengan hari ovulasi (tidak lebih awal dari 24 jam sebelum Bunda akan ovulasi).
Upaya ini dapat memberikan sperma laki-laki berhasil memenangkan sel telur, karena sperma laki-laki akan mengungguli kecepatan sperma perempuan ke telur dengan kecepatan berenangnya dan tidak mati karena menunggu kedatangan sel telur.
Merubah Pola Makan
Penelitian dari Proceedings of the Royal Society B tahun 2008 menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori selama satu tahun sebelum mencoba hamil, terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki peluang yang lebih tinggi untuk bisa hamil anak laki-laki daripada calon ibu yang jarang sarapan dan mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Sahabat Bunda dapat mengkonsumsi jenis makanan berupa jamur, jagung anis, roti, ikan, brokoli, paprika/cabe, alpukat, kacang almond, tahu, kelapa segar, kacang hijau, kacang panjang, bayam untuk meningkatkan peluang hamil anak laki-laki.
Meningkatkan asupan natrium dan kalium dengan memperbanyak makanan asin, daging merah, dan telur juga disarankan untuk sahabat Bunda yang sedang merencanakan kehamilan anak laki-laki. ?
Memilih Pakaian Yang Nyaman
Kali ini upaya dilakukan oleh sang Ayah nih. Diketahui kromosom Y (laki-laki) tidak nyaman dengan suhu panas. Ayah harus mulai mengenakan pakaian yang nyaman dan berbahan dingin. Agar kandungan sperma berkromosom Y (laki-laki) dapat bertahan lebih lama.
Memberi jeda Hubungan Lebih Lama (Puasa Berhubungan)
Untuk mempercepat gerakan sel sperma berkromosom X saat proses menuju pembuahan, disarankan bagi Ayah dan Bunda agar melakukan puasa berhubungan selama 4-5 hari sebelum masa subur atau sebelum melakukan hubungan. Puasa berhubungan juga penting untuk meningkatkan jumlah sperma berkromosom X yang dihasilkan oleh Ayah.
Soda Kue
Untuk membuat lingkungan sekitar vagina menunjang kehidupan sperma berkromosom Y sebelum mencapai indung telur, Anda juga bisa menerapkan tips sederhana dengan membaluri daerah sekitar vagina menggunakan soda kue. Soda kue bersifat basa dan bisa menetralkan pH vagina.
Cara ini jika ditinjau dari sisi kedokteran sebetulnya memang belum pernah dibuktikan secara ilmiah, tapi tentu, secara logika mungkin saja hal ini dapat berpengaruh. Toh, soda kue aman dan tidak menimbulkan efek samping. Namun pastikan Bunda tidak banyak menaburkannya ya.
Jika cara ini belum berhasil menghasilkan kehamilan dengan jenis kelamin laki-laki, jangan patah semangat ya sahabat Bunda. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan memiliki keistimewaannya masing-masing. Selamat mencoba sahabat Bunda.