Bedrest adalah istirahat total dengan berbaring ditempat tidur tanpa melakukan aktivitas apapun yang membutuhkan tenaga atau aktivitas fisik yang berat.
Lalu Kapan Bunda Harus Bedrest ?
Tidak selamanya saat hamil Bunda harus melakukan bedrest dan tidak melakukan aktivitas fisik ya sahabat Bunda.
Bedrest harus Bunda lakukan dan benar-benar beristirahat jika Bunda merasakan atau mengalami kondisi sebagai berikut :
- Ancaman Keguguran
Pada kehamilan muda (trimester pertama) memiliki resiko keguguran tinggi dibandingkan usia kehamilan pada trimester dua.
Pada kehamilan muda terdapat kondisi yang berbeda-beda masing-masing Bunda hamil, saat diketahui gejala tanda keguguran seperti mudah keluar flek saat beraktivitas, sering lelah dan kram perut saat melakukan aktivitas fisik maka Bunda akan diminta dokter untuk melakukan bedrest (istirahat total) untuk mengurangi resiko terjadinya keguguran.
Pada kehamilan dengan pembuahan buatan seperti bayi tabung juga membutuhkan bedrest total nih Bunda, untuk mengurangi resiko kegagalan penanaman janin di rahim.
- Ancaman Lahir Prematur
Saat memasuki kehamilan trimester tiga juga memiliki resiko lahir tidak cukup waktu nih sahabat Bunda. Pada trimester awal resiko keguguran, sedangkan trimester tiga beresiko lahir belum waktunya (prematur).
Kehamilan dengan bersamaan aktivitas fisik yang aktif membuat otot perut kaku dan kram, sehingga janin tertekan dan memicu kelahiran prematur.
Pada saat pemeriksaan kontraksi sudah timbul namun kondisi janin belum siap lahir, maka Bunda akan diminta untuk bedrest total agar janin dapat tumbuh didalam rahim, sampai kondisi siap lahir.
Maka penting ya sahabat Bunda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin minimal 1 x selama 1 bulan ya Bunda.
- Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan merupakan kondisi yang menimbulkan resiko yang memungkinkan kegagalan kehamilan normal.
Perdarahan yang lazim, dengan jumlah darah sedikit saat perut membesar dan tidak terus menerus memungkinkan karena terjadinya pembesaran rahim sehingga serviks (jalan lahir) mengeluarkan darah akibat peregangan tersebut.
Adapun perdarahan yang tidak diketahui sebabnya dan juga pendarahan yang terus menerus.
Semua kondisi perdarahan, meskipun kondisi normal atau lazim, dokter akan memberikan terapi pada Bunda berupa bedrest total, agar kondisi stabil, dan perdarahan berhenti.
- Ketuban Pecah Dini (KPD)
Menjelang persalinan otot perut akan kontraksi dan menekan janin untuk keluar dengan alami. Namun kondisi ketuban dalam kondisi utuh dan terjaga sehingga janin tetap terlindungi saat memasuki rongga panggul dan dilakukan pemeriksaan.
Namun saat kontraksi belum timbul terlalu kuat, namun selaput ketuban telah pecah maka Bunda akan diminta dokter untuk bedrest total di rumah sakit, dan segera dokter melakukan tindakan pemantauan untuk melangsungkan kelahiran.
Jika dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah namun tanda persalinan tak kunjung datang, meski telah dirangsang maka dokter akan menyarankan persalinan dengan cesar untuk mengurangi potensi infeksi yang dialami janin.
- Kehamilan Bayi Kembar
Kehamilan bayi kembar membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan janin tunggal, sehingga rahim akan berkembang lebih extra dibandingkan janin tunggal.
Oleh sebab itu resiko pun akan lebih tinggi pada kehamilan kembar, maka dokter akan menyarankan untuk Bunda membatasi aktivitas fisik berat, dan melakukan bedrest saat mulai lelah bukan bedrest total ya Bunda, dan dapat melakukan aktivitas kembali setelah tubuh kuat untuk melakukannya.
- Kram Perut
Saat Bunda merasakan kram perut akibat kelelahan, maka Buda dapat melakukan bedrest terlebih dahulu disertai dengan menghembuskan nafas panjang sampai kram menghilang.
- Sesak Nafas
Sama halnya dengan sesak nafas. Serangan sesak nafas saat kehamilan tua karena janin semakin menekan area dada, sehingga Bunda sering merasakan sesak nafas.
Saat sesak Bunda sebaiknya melakukan istirahat. Bedrest yang bunda lakukan dengan mencari posisi yang nyaman sehingga mudah menarik nafas panjang dan memberikan ruang pada janin sehingga tidak menekan dada Bunda.
- Preeklampsia
Pada saat kondisi kehamilan dengan masalah eklampsia Bunda juga akan diminta dokter untuk bedrest. Jika kondisi dilihat membahayakan maka Bunda akan diminta dokter untuk bedrest di rumah sakit.
Preeklamsia yaitu tekanan darah tinggi yang muncul hanya pada saat kehamilan. Batasan preeklampsia adalah tekanan darah naik menjadi 130/90 atau lebih, padahal sebelumnya normal. Kenaikan tekanan darah ini disertai tanda lain, yaitu protein di urin jadi positif dan muka atau tangan membengkak.
- Hipertensi
Sama halnya dengan preeklampsia, kondisi tekanan darah tinggi adalah kondisi awal terjadinya eklampsia. Sehingga Bunda membutuhkan istirahat dan pemantauan tekanan darah. Apakah termasuk tekanan darah tinggi pemicu eklampsia atau tekanan darah tinggi sesaat saja.
- Demam Karena Infeksi
Jika saat kehamilan Bunda mengalami demam, sebaiknya Bunda melakukan pemeriksaan ke dokter, untuk mengetahui penyebab demam yang Bunda rasakan.
Jika Bunda mengalami demam karena infeksi, dokter akan meminta Bunda melakukan bedrest di rumah sakit untuk melakukan pengobatan infeksi dengan tuntas.
- Kehamilan Dengan Plasenta Previa
Kehamilan dengan plasenta previa memiliki resiko yang besar sehingga Bunda dianjurkan untuk bedrest total agar tidak terjadi perdarahan.