Beranda Anak Kenali Kebutuhan Protein Si Kecil dan Sumbernya

Kenali Kebutuhan Protein Si Kecil dan Sumbernya

Tahukah Bunda bayi sangat membutuhkan protein sebagai penunjang masa pertumbuhannya. Selain karbohidrat dan lemak, protein juga termasuk kelompok zat gizi makro. Protein diibaratkan sebagai mesin berukuran kecil yang ada di dalam sel. Sementara sel itu sendiri merupakan bagian penyusun tubuh manusia dengan jumlah yang sangat banyak bahkan bisa mencapai 100 triliun.

Fungsi Protein?

Tahukah Bunda protein memegang peranan penting dalam tubuh si kecil berikut fungsi protein dalam tubuh si kecil :

  • Pertama, protein membantu menyusun setiap sel di dalam tubuh sehingga baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi.?
  • Kedua, protein mendukung proses perbaikan jaringan-jaringan di dalam tubuh. Itulah mengapa asupan protein yang cukup untuk bayi dapat membantu pertumbuhan kulit, tulang, rambut, kuku, bahkan hingga organ tubuh yang mengalami masalah.
  • Ketiga, jika kebutuhan protein bayi yang terpenuhi dengan baik bisa melancarkan produksi enzim. Enzim yang dihasilkan dari protein ini nantinya bertindak dalam beragam reaksi biokimia guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
  • Kelima, protein juga terlibat dalam proses produksi beberapa hormon di dalam tubuh seperti hormon pertumbuhan dan hormon adrenalin.

Dari kelima fungsi pentingnya tersebut, sehingga perlu sekali memastikan si kecil mendapatkan cukup protein setiap harinya ya Bunda.?

Berapa kebutuhan protein untuk bayi?

Asupan protein memang biasanya didapat dari makanan dan minuman harian. Namun, bayi yang baru lahir sampai usia enam bulan belum diperbolehkan untuk makan makanan padat.

Selama belum berusia enam bulan, asupan makanan dan minuman bayi semuanya diperoleh dari ASI eksklusif.

Melihat pemberiannya yang hanya berupa ASI, mungkin membuat Bunda berpikir apakah kebutuhan protein bayi yang baru lahir sampai usia enam bulan bisa tercukupi.

Sebenarnya, Bunda tidak perlu khawatir karena ASI mengandung berbagai zat gizi yang penting untuk bayi selama enam bulan, tak terkecuali protein.

Baru saat usia bayi sudah enam bulan dan mulai menunjukkan tanda siap makan, Bunda boleh memperkenalkannya dengan makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI adalah pemberian makanan padat tetapi dengan masih tetap membiarkan bayi menyusu ASI.

Memperkenalkan bayi dengan MPASI bukan hanya melatihnya untuk belajar makan makanan padat, tetapi juga karena asupan ASI saja sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan gizinya.

Kebutuhan protein untuk bayi setiap usia pun tidak sama. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, berikut kebutuhan protein untuk bayi yang harus dipenuhi:

  • Bayi usia 0-6 bulan: 12 gram (gr)
  • Bayi usia 7-11 bulan: 18 gr
  • Bayi usia 12-24 bulan: 26 gr

Angka kebutuhan protein untuk bayi tersebut biasanya mencakup dua jenis protein, yakni protein hewani dan protein nabati.

Apa saja sumber protein untuk bayi?

Perbedaan utama dari protein hewani dan protein nabati yaitu dari jumlah kandungan asam amino di dalamnya. Asam amino adalah suatu kandungan di dalam protein.

Jadi, ketika tubuh mencerna protein di dalam makanan, di saat itulah protein dipecah menjadi asam amino.

Akan tetapi, dibandingkan dengan protein hewani, kandungan asam amino yang ada di dalam beberapa makanan sumber protein nabati cenderung tidak begitu lengkap.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk mencukupi kebutuhan protein untuk bayi dari berbagai sumber protein hewani dan nabati.

Bunda bisa membiasakan bayi untuk menyukai berbagai makanan sumber protein agar kebutuhan gizi hariannya senantiasa tercukupi.

Sumber-Sumber Protein

Berikut berbagai pilihan sumber protein untuk membantu memenuhi asupan gizi bayi:

  1. Air susu ibu (ASI)

Meski berbentuk air susu, kandungan protein yang ada di dalam ASI untuk bayi tidak boleh Bunda sepelekan. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kandungan protein ASI terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan protein di dalam susu sapi.

Bahkan, komposisi protein di dalam ASI berbeda dengan susu sapi. Jenis protein yang ada baik di dalam ASI maupun susu sapi yaitu protein whey dan casein.

Kandungan protein pada ASI lebih banyak berisi protein whey yang cenderung lebih mudah diserap oleh usus bayi. Sementara protein yang lebih mendominasi di dalam susu sapi adalah protein casein yang cenderung lebih sulit dicerna oleh usus bayi.

Lebih rincinya, sebanyak 60% protein ASI memiliki jenis whey dan 40% sisanya merupakan protein casein. Whey bersifat mudah larut di dalam air, sedangkan casein tidak mudah larut bahkan bisa menggumpal saat terkena asam.

Asupan ASI dengan jumlah yang cukup dan jadwal yang sesuai dapat membantu menurunkan risiko infeksi pada bayi berkat kandungan protein whey yang memiliki sifat anti infeksi.

Kualitas protein ASI juga jauh lebih baik dibandingkan dengan susu sapi karena mempunya jenis asam amino yang lebih lengkap.

  1. Daging ayam dan sapi

Daging ayam dan daging sapi merupakan salah satu makanan sumber protein yang baik untuk si kecil dalam masa pemberian MPASI.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI, dalam 100 gr daging ayam terdapat sekitar 18,2 gr protein. Sementara untuk 100 gr daging sapi dapat menyumbang 17,5 gr protein yang juga dilengkapi dengan aneka zat gizi lain seperti lemak, zat besi, hingga seng.

Proses pengolahannya pun tidak sulit. Supaya lebih mudah dimakan si kecil, Bunda dapat menyajikannya dalam tekstur yang lembut maupun dipotong berukuran kecil. Sesuaikan tekstur makanan dengan usia buah hati Bunda saat ini.

  1. Makanan laut

Pilihan asupan protein untuk bayi bisa bersumber dari makanan laut mencakup ikan, cumi-cumi, udang, dan lainnya. Jenis ikan yang bisa Bunda berikan untuk si kecil pun beragam.

Jenis ikan nantinya akan menentukan kandungan protein yang ada di dalamnya. Ambil contohnya cumi-cumi yang mengandung sekitar 16,1 gr protein dan ikan cakalang dengan 20,1 gr protein. Sementara ada lagi ikan bawal dengan kandungan protein sebanyak 19 gr, ikan kakap 20 gr protein, ikan mas 16 gr protein, hingga udang dengan 21 gr protein.

  1. Tahu dan tempe

Selain sumber protein hewani, sesekali tidak ada salahnya untuk memberikan makanan sumber protein nabati untuk bayi.

Bunda bisa memberikan tahu dan tempe yang sama-sama berasal dari olahan kacang kedelai, entah sebagai menu makanan utama maupun cemilan untuk bayi.

Tak kalah dengan daging ayam, daging sapi, bahkan ikan, kandungan protein di dalam tahu yakni sebanyak 10,9 gr. Berbeda lagi dengan tempe yang berisi kurang lebih 14 gr protein di dalamnya.

Di samping memperkaya makanan yang disukai bayi, menyelingi aneka sumber protein juga dapat bertujuan untuk membuatnya tidak mudah bosan sehingga membuatnya susah makan.

Baca : Manfaat Kacang Hijau Untuk Bahan MPASI Si Kecil