Memiliki anak yang aktif dan memiliki daya konsentrasi yang tinggi tentu membuat Bunda senang, karena anak akan selalu melakukan hal baru dan mendapatkan hasil yang memuaskan pada masa pendidikannya.
Salah satu faktor anak dapat konsentrasi dengan baik dan selalu aktif melakukan kegiatan hariannya mulai dari sekolah, bimbingan belajar hingga bermain adalah kecukupan zat besi pada tubuh si kecil. Hal ini membuat anak terhindar dari anemia yang membuatnya cepat lelah, lesu dan tidak bergairah.?
Kenapa zat besi itu penting untuk anak?
Besi adalah mineral yang ditemukan dalam hewan dan beberapa tumbuhan. Zat besi adalah komponen penting dari hemoglobin di dalam tubuh kita. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah sebagai protein pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Besi akan memberikan hemoglobin kekuatan untuk membawa atau mengikat oksigen dalam darah sehingga oksigen bisa sampai ke sel-sel tubuh yang memerlukannya. Tanpa zat besi, tubuh tidak bisa membuat hemoglobin dan tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup. Ini berarti sel-sel di dalam tubuh tidak akan mendapatkan cukup oksigen.
Kalau sudah begini, anemia defisiensi besi bisa terjadi. Kondisi ini akan membuat anak kekurangan darah yang kaya oksigen sehingga tidak bertenaga saat main, tidak fokus saat belajar, dan lain-lain. Kekurangan zat besi juga bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Oleh karena itu, zat besi untuk anak wajib tercukupi agar bisa menunjang kebutuhannya beraktivitas, tumbuh, dan juga berkembang.
Berapa kebutuhan zat besi pada anak?
Semua orang, baik anak-anak hingga orang dewasa, membutuhkan zat besi untuk membantu meningkatkan jumlah hemoglobin agar tidak terjadi anemia (kekurangan darah). Namun, tentunya kebutuhan zat besi berbeda-beda untuk setiap kelompok usia dan jenis kelamin.?
Menurut Angka Kecukupan Gizi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, berikut kebutuhan zat gizi yang harus dipenuhi:
- Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 9 mg zat besi setiap hari.
- Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 10 mg zat besi setiap hari.
Sedangkan untuk remaja, kebutuhan zat besi ditentukan berdasarkan jenis kelamin anak. Berikut rinciannya:
Laki-laki
- Usia 10-12 tahun membutuhkan 13 mg zat besi setiap hari.
- Usia 13-15 tahun membutuhkan 19 mg zat besi setiap hari.
- Usia 16-18 tahun membutuhkan 15 mg zat besi setiap hari.
Perempuan
- Usia 10-12 tahun membutuhkan 20 mg zat besi setiap hari.
- Usia 13-15 tahun membutuhkan 26 mg zat besi setiap hari.
- Usia 16-18 tahun membutuhkan 26 mg zat besi setiap hari.
Apa saja makanan kaya zat besi yang cocok untuk anak?
Ada banyak makanan yang bisa bantu meningkatkan jumlah zat besi untuk anak, baik makanan alami maupun makanan yang sudah diproses. Makanan alami yang mengandung zat besi seperti:
- Hati sapi atau ayam.
- Daging merah tanpa lemak misalnya daging sapi, kambing, dan domba.
- Seafood seperti kerang, tuna, salmon, dan udang.
- Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang putih, kacang kedelai, atau kacang hitam.
- Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kangkung
- Tahu
- Daging ayam
- Kuning telur
- Buah kering seperti kismis dan kurma
Selain besi terdapat dalam makanan secara alamiah, beberapa produk makanan atau minuman sekarang banyak yang diperkaya dengan zat besi, seperti:
- Oatmeal
- Sereal
- Susu
- Pasta
- Produk gandum yang diperkaya zat besi
Tips memenuhi kebutuhan zat besi untuk anak
- Di samping mengonsumsi sumber makanan kaya zat gizi, jangan lupa penuhi kebutuhan vitamin C. Sebab, vitamin C membantu mencerna zat besi yang masuk ke dalam tubuh. Apalagi bagi sumber makanan kaya zat besi jenis non-heme (berasal dari sayuran), sangat diperlukan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.
- Batasi jumlah susu cair selama 473-710 ml dalam sehari, dan sebaiknya tidak diminum bersama dengan makanan sebab dapat menghambat penyerapan zat besi secara optimal.
- Tambahkan makanan-makanan tinggi zat besi ke dalam masakan untuk anak. Misalnya Bunda memasak makaroni, berikan topping berisi potongan daging dan brokoli yang tinggi zat besi.
- Buat rencana menu makan (meal plan) yang mencakup makanan kaya zat besi dari sumber makanan hewani, nabati, serta vitamin C.
- Pilih sereal untuk anak yang sudah diperkaya zat besi.