Warna feses merupakan tanda kesehatan dari tubuh, oleh sebab itu perlu Bunda perhatikan warna feses setiap kali membersihkan popok si kecil ya Bunda.?
Warna feses pada umumnya bayi memiliki 5 warna, yaitu pada awal kehidupannya feses akan berwarna hitam pekat yang disebut mekonium. Selanjutnya akan berubah warna menjadi hijau kekuning-kuningan. Warna-warna tersebut adalah warna normal pada anak.
Baca : Memahami Kesehatan Anak melalui Warna Feses
Warna Hijau Pada Feses Si Kecil
Sepanjang perjalanan hidup si kecil akan mengalami naik turun kesehatan, karena setiap tumbuh kembang anak pasti akan dipengaruhi dengan proses penyesuaian tubuh terhadap lingkungannya. Salah satu penyesuaiannya adalah melalui warna feses.?
Nah, jika warna feses di awal-awal kehidupannya berubah-ubah tentu Bunda tidak khawatir, namun bagaimana jika tiba-tiba warna feses si kecil menjadi hijau?
Berikut beberapa penyebab yang menjadi alasan mengapa warna feses si kecil berubah warna, diantaranya :
- Pengaruh ketidakseimbangan asupan ASI
Feses bayi berwarna hijau bisa terjadi karena ketidakseimbangan asupan foremilk dan hindmilk pada ASI.
Dalam arti yang sederhana, foremilk merupakan ASI yang masih sangat encer yang pertama kali keluar saat ibu mulai menyusui. Sebaliknya, hindmilk adalah ASI yang lebih kental lantaran keluar paling akhir. Jika di dalam foremilk ada kandungan rendah kalori dan tinggi laktosa, maka hindmilk mengandung lemak yang tinggi.
Biasanya bayi yang terlalu banyak minum foremilk akan memiliki feses yang berwarna hijau. Karena itu, bayi harus menyusu lebih lama pada satu payudara hingga hindmilk-nya dikonsumsi secara sempurna.
- Terkena infeksi virus
Faktor lain penyebab feses bayi berwarna hijau adalah ketika ia sedang sakit.? Apalagi saat perut si Kecil terserang virus, terutama diare, maka warna feses bayi bisa berubah menjadi hijau.?
Saat terinfeksi virus, selain warna feses berubah menjadi hijau, konsistensi feses juga biasanya akan lebih cair, dan bayi bisa jadi lebih sering buang air besar dibandingkan hari-hari sebelumnya.
- Mengganti merek susu formula
Susu formula yang berganti merek juga bisa menjadi penyebab feses bayi berwarna hijau. Tapi tidak semua susu formula itu sama. Pasalnya, bayi bisa terkena alergi pada merek susu formula tertentu saja.
Itulah sebabnya, jika Bunda melihat feses bayi berwarna hijau setelah mengganti merek susu formula, maka disarankan untuk mengganti susunya atau bisa didiskusikan dahulu dengan dokter anak.
- Karena Bunda makan makanan berwarna hijau dan minum obat tertentu
Bunda yang sedang menyusui memang sering mengonsumsi sayuran hijau agar ASI-nya lancar. Tapi efek dari makan sayuran ini bisa membuat feses bayi jadi hijau.
Di samping makanan, penggunaan obat pada ibu menyusui juga dikhawatirkan menyebabkan feses bayi berwarna hijau, seperti jenis obat antibiotik dan zinc.
- Tanda si Kecil mengalami alergi
Bunda harus hati-hati jika mengonsumsi obat ketika sedang menyusui. Sebab, dikhawatirkan si Kecil mengalami alergi terhadap obat yang Bunda minum.
Perhatikan fesesnya, bila ada lendirnya, maka kemungkinan besar disebabkan akibat Bunda mengonsumsi obat.
Namun kondisi tersebut terhitung masih jarang terjadi. Asalkan tidak diikuti dengan masalah di dalam pencernaan, pernapasan, dan gangguan kulit, Bunda tak perlu khawatir ya.
- Karena pengaruh bahan MPASI si Kecil
Feses berwarna hijau juga bisa terjadi ketika si Kecil mulai diperkenalkan dengan makanan padat.? Kalau masalahnya demikian, Bunda tidak perlu panik. Sebab, warna hijau pada feses berasal dari makanan jenis bubur kacang, bayam, serta kacang polong.?
- Tanda mengalami infeksi
Jika feses bayi sudah berwarna hijau ditambah aroma yang menusuk hidung dan berbusa, maka ini bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada si Kecil.
Keadaan seperti ini membutuhkan perawatan dokter dengan segera. Apalagi bila bayi sudah buang air besar sebanyak 5 kali dalam sehari.
Untuk itu, segeralah antar anak ke dokter terdekat agar dapat ditangani secepatnya. Biasanya untuk mengetahui lebih lanjut apakah benar-benar mengalami infeksi, dokter akan mengambil feses, darah, atau urin si Kecil.?