Bayi kuning atau dikenal dengan Ikterus merupakan kondisi dimana bayi mengalami perubahan warna pada area kulit, mata dan kuku menjadi kuning karena adanya deposisi produk akhir katabolisme home yaitu bilirubin.
Bilirubin merupakan pigmen kuning dalam darah dan tinja.Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel darah merah mulai hancur secara alami. Setelah bilirubin mengelilingi tubuh, maka akan masuk ke organ hati, empedu, usus halus, hingga dikeluarkan ?saat buang air besar.
Kandungan bilirubin dalam darah yang normal adalah <5 mg/dl. Jika didapati kandungan bilirubin melebihi batas normal, maka kondisi bayi akan mulai mengeluarkan warna kuning di beberapa area tubuhnya, dimulai dari kepala, mata, badan, tangan, kaki.
Perjalanan Terjadinya Ikterus
Peningkatan kadar bilirubin pada bayi terjadi pada beberapa keadaan. Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban bilirubin pada sel hepar (hati) ?yang berlebihan.
Beberapa kejadian yang memperlihatkan adanya kejadian ikterus apabila ditemukan gangguan konjugasi hepar (peristiwa transfer genetik di hati) dan bayi yang baru lahir yang mengalami gangguan ekskresi (BAK, BAB) yang disebabkan oleh sumbatan saluran empedu.
Pembagian Tingkat Keparahan
Kelainan pada hepar (hati) yang menyebabkan tingginya kadar bilirubin dan menyebabkan ikterus memiliki 2 kategori, yakni ikterus normal terjadi (ikterus fisiologis) dan ikterus abnormal (ikterus patologi).
Ikterus Psikologis
Ikterus psikologis merupakan ikterus yang yang terjadi pada bayi baru lahir dengan kondisi normal terjadi hampir 80% bayi baru lahir, dan akan hilang dengan perawatan khusus bayi ikterus, dan berikut karakteristiknya :
- Timbul pada hari kedua -ketiga setelah bayi lahir
- Kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak) tidak melewati 12 mg/dl pada bayi yang cukup bulan dan 10 mg/dl pada bayi kurang bulan (prematur)
- Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dl per hari
- Gejala ikterus akan menghilang pada sepuluh hari pertama kehidupan
- Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis tertentu
Dalam kategori ini, Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir dan tetap terus melakukan perawatan bayi ikterus dengan sabar, agar kadar bilirubin bayi segera menurun dan membaik.
Ikterus Patologis
Ikterus patologis merupakan kelainan bayi yang memerlukan perawatan khusus dan pemantauan ketat penyebab kadar bilirubin bayi meningkat. Dan berikut karakteristik golongan ikterus patologis :
- Ikterus timbul pada 24 jam pertama kehidupan
- Ikterus dengan kadar bilirubin melebihi 12 mg/dl pada bayi baru lahir cukup bulan dan 10 mg/dl pada bayi baru lahir kurang bulan (prematur)
- Ikterus dengan peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg/dl per hari
- Ikterus yang menetap setelah 2 minggu pertama
- Ikterus mempunyai hubungan dengan proses hemolitik, infeksi atau keadaan patologis lain yang telah diketahui
Pada kasus ini perawatan bayi ikterus akan dilakukan dengan dokter anak dan dilakukan pemantauan penyebab ikterus lebih lanjut dengan perawatan intensif di rumah sakit.
Cara Mengetahui Ikterus dan Pengambilan Tindakan Pengobatan
Mengetahui ikterus dan tingkat keparahan ikterus hanya dilakukan dengan pengecekan kadar bilirubin dalam darah. Dan Bunda dapat mengetahui gejala awal dengan melihat perubahan warna kulit yang menjadi kuning.
Pada pemeriksaan darah dikatakan normal jika kadar bilirubin <5 mg/dl. Dan perlu tindakan segera jika kadar bilirubin sebagai berikut:
Tabel 1. Pengambilan Tindakan Berdasarkan Usia dan Kadar Bilirubin
Kadar Bilirubin |
Usia Bayi (hari) |
Tindakan |
<5 mg/dl |
2 hari | Tidak perlu (normal) |
> 10 mg/dl |
< 1 hari (24 jam pertama) |
Perlu |
> 15 mg/dl |
1-2 hari |
Perlu |
> 18 mg/dl | 2-3 hari |
Perlu |
> 20 mg/dl | > 3 hari |
Perlu |
Tindakan yang dilakukan pada tahap awal untuk menurunkan tingkat bilirubin pada bayi baru lahir normal adalah dengan terapi sinar (fototerapi), bayi akan ditempatkan dibawah sinar khusus yang kehijauan.
Sinar tersebut diharapkan akan membantu mengubah molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan melalui urine dan tinja (BAB dan BAK). selama proses penyinaran bayi hanya dikenakan pokok dan kacamata pelindung. Selama perawatan pula bayi tetap diberikan ASI yang cukup dengan durasi setiap 3 jam.
Bunda juga dapat memahami lebih tentang perawatan dan deteksi dini bayi ikterus di link berikut cara mendeteksi dini bayi ikterus dan perawatan bayi ikterus.