Hai Bunda, menjadi orang tua harus serba tau dan cekatan ya Bunda. Terlebih saat anak sedang sakit. Salah satunya saat anak mengalami mimisan. Mimisan sendiri bukanlah hal yang berbahaya ya Bun, meski terlihat menyeramkan.
Hampir semua orang mengalami mimisan nih Bunda, namun lebih sering dialami pada anak usia 3-10 tahun. Kali ini halaman Bunda akan membagikan sedikit mengenai penanganan mimisan pada anak, yang merupakan rekomendasi para ahli Ikatan Dokter Indonesia.
Penyebab Mimisan
Mimisan atau epistaksis sendiri merupakan keluarnya darah segar dari hidung dengan jumlah relatif wajar, tidak banyak. Penyebab mimisan paling umum adalah kondisi udara yang kering dan kebiasaan mengorek hidung. Kedua hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah halus di dalam hidung pecah, sehingga terjadi perdarahan.
Selain kedua penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya mimisan. Faktor risiko tersebut meliputi:
- Membuang ingus terlalu kencang.
- Cedera pada hidung.
- Bentuk hidung yang bengkok, baik akibat faktor keturunan atau cedera.
- Penggunaan obat pelega hidung dalam bentuk semprot secara berlebihan.
- Infeksi yang menyebabkan hidung tersumbat, misalnya flu.
- Alergi.
- Sinusitis kronis.
- Pada anak-anak, sebagian besar mimisan disebabkan oleh alergi, pilek, atau udara yang kering.
Ketika seseorang mengalami mimisan, darah dapat keluar dari pembuluh darah di bagian depan hidung (epistaksis anterior) atau bagian belakang hidung (epistaksis posterior). Mimisan yang berasal dari pembuluh darah bagian belakang dapat disebabkan oleh hal-hal yang lebih serius, meliputi:
- Paparan bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada hidung, misalnya amonia.
- Masuknya benda asing.
- Benturan keras di kepala atau cedera yang menyebabkan hidung patah.
- Tumor yang tumbuh di rongga hidung.
- Dampak dari operasi hidung.
- Hipertensi.
- Penyakit aterosklerosis.
- Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand.
- Obat-obatan pengencer darah, seperti warfarin, heparin, atau aspirin.
Pertolongan Pertama
Saat anak mengalami mimisan yang dapat Bunda lakukan di rumah adalah :
- Tekan dan tahan sayap hidung beberapa saat disisi yang mengalami mimisan untuk menghentikan perdarahan.
- Jika perdarahan masih berlangsung dapat dilakukan kompres dingin di hidung atau tutup lubang hidung dengan kain bersih atau kasa.
- Hindari menutup hidung dengan kapas pembersih wajah, kareba serabut kapas dapat terlepas dan tertinggal di dalam hidung.
Jika mimisan masih berlangsung segera bawa anak ke fasilitas kesehatan ya Bunda.
Waktu yang tepat ke dokter
Berikut waktu yang tepat memutuskan untuk ke dokter saat anak mimisan?
- Mimisan berlangsung lebih dari 10 menit
- Disertai tanda gejala lain seperti demam, nyeri tulang, pucat, dan perdarahan ditempat lain
- Kejadian berulang dengan hari yang berdekatan, untuk mengetahui penyebab mimisan tersebut.?