Beranda Keluarga Penyebab Sperma Tidak Sehat

Penyebab Sperma Tidak Sehat

Salah satu syarat untuk keberhasilan sebuah konsepsi adalah adanya pertemuan sperma dan sel telur. Setelah mereka bertemu maka mulailah pertumbuhan bakal janin terjadi. Namun jika sperma tidak sehat dan tidak berhasil menembus dinding sel telur, maka konsepsi tidak akan berhasil.

Sperma Sehat

Ternyata sehat atau tidaknya sperma tidak bisa dilihat pada fisik pria yang tampan, rajin nge-gym, pekerja keras, dan piawai di atas ranjang. Kualitas sperma ditentukan oleh jumlah, bentuk, dan gerakan.

Sperma disebut tidak sehat jika berbau busuk (kemungkinan suami Anda mengalami infeksi), saat ejakulasi jumlah sperma kurang dari 1 sendok makan, berwarna merah atau hijau dan tidak kental.

Berikut ini merupakan penyebab sperma tidak sehat.

Lingkungan berpolutan tinggi

Polusi yang berasal dari kendaraan bermotor dan lingkungan pabrik mengandung karbondioksida, karbonmonoksida, oksidanitrogen, dan oksida belerang. Lebih dari 6 jam berada di lingkungan tinggi polutan, jumlah sperma akan sedikit, gerakan spermanya lambat serta memiliki bentuk sperma yang abnormal.

Rokok

Suami sedang merokok, sebaiknya jika memang ingin merencanakan memiliki kualitas anak yang terbaik. Suami dan istri bebas dari rokok, baik pasif maupun aktif, karena 1 batang rokok mengandung 4.000 partikel racun yang akan masuk ke dalam testis melalui pembuluh darah.

Dari penelitian yang dilakukan Prof. Mohamad Eid Hammadeh, PhD., ginekolog dari University of the Saarland Jerman menyebutkan, dalam sel sperma manusia terdapat 2 protein berukuran kecil, yaitu protamine 1 dan protamine 2. Pada laki-laki perokok, jumlah protamine-nya sedikit dan rentan terhadap kerusakan DNA. Berbeda halnya yang terjadi pada laki-laki yang tidak merokok. DNA yang rusak pada sperma dapat meningkatkan calon Bunda mengalami keguguran serta cacat janin.

Stres dan kelelahan

Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol. Jika calon Bunda sering mengalami stres, dampaknya akan mengganggu siklus menstruasi. Pada calon Ayah, dampak stress akan mempengaruhi kualitas dari sperma yang dihasilkan. Sama halnya jika suami sering kelelahan, keseimbangan metabolisme tubuhnya akan terganggu. Dan, kualitas sperma juga tidak sebaik saat suami sedang tidak lelah.

Terlalu banyak duduk

Dalam penelitian yang dilakukan British Journal of Sport Medicine dijelaskan, para laki-laki yang terlalu banyak duduk akan mengalami masalah pada kualitas spermanya. Pada saat suami duduk terutama dengan posisi menyilangkan kaki- akan tercipta hawa panas dari pakaian yang dikenakan dan akan mempengaruhi testisnya. Efeknya, jumlah produksi sperma berkurang dan tidak gesit saat ovulasi.

Obesitas

Pengaruh obesitas pada pria akan membuat jumlah sperma sedikit, gerak sperma lambat hingga cacat sperma. Perempuan yang obesitas pun mengalami gangguan kesuburan.

Para ilmuwan menemukan bahwa pria obesitas sebanyak 11% akan memiliki jumlah sperma yang sedikit. Dan, sebanyak 39% tidak memiliki sperma saat ejakulasi dibandingkan pria yang memiliki berat badan normal.

Jadi, jika setelah menikah calon Ayah dan Bunda ingin segera memiliki buah hati, ada baiknya lebih menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.