Beranda Persalinan Peran Suami Untuk Menjadi Ayah ASI

Peran Suami Untuk Menjadi Ayah ASI

Memasuki zaman yang semakin terbuka terhadap informasi banyak hal yang sebelumnya dianggap tidak layak dilakukan pada laki-laki menjadi hal yang umum dilakukan laki-laki terutama suami. 

Dahulu membesarkan anak, mengurus domestik rumah tangga hanya dilakukan sendiri oleh Bunda, tanpa bantuan Ayah, semakin besarnya informasi dan keterbukaan wawasan membuat hal tersebut mulai memudar. Kini banyak Ayah saling bekerja sama dalam hal mengurus anak dan melakukan hal domestik rumah tangga, hal tersebut sangat baik karena membuat ikatan antara suami-istri, anak dan kedua orang tua semakin kuat. 

Menjadi Ayah ASI

Kali ini peran yang sangat dihargai selain menjadi suami siaga saat istri hamil adalah Ayah ASI. dimana peran dan semangat Ayah dalam keberhasilan memberikan ASI eksklusif diperhitungkan. 

Keberhasilan ASI eksklusif dengan penuh kebahagiaan harus diciptakan oleh Bunda dan Ayah, dimana peran Ayah dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif sangat dibutuhkan. Berikut peran Ayah sebagai Ayah ASI, diantaranya :

  • Memberikan dukungan, Awal menyusui mungkin akan menjadi tantangan sendiri untuk Bunda. Kadang ASI tidak keluar banyak sehingga bayi terus menangis dan Bunda tambah stres. Di sinilah peran para Ayah. Ayah harus terus menyemangati dan menenangkan Bunda. Memotivasi Bunda akan membantu Bunda lebih rileks dan tenang. Ayah juga harus bisa menghibur misalnya dengan memberikan sesuatu yang disukai Bunda atau memberikan perhatian kecil agar Bunda senang. Jika Bunda senang maka produksi ASI pun akan melimpah.
  • Membantu urusan domestik dan menjaga si kecil untuk memberikan waktu istirahat Bunda, saat Ayah membantu urusan domestik rumah seperti merapihkan rumah, mencuci baju, dan membantu memandikan dan mengganti popok bayi akan sangat membantu Bunda. Dimana kegiatan rutin tersebut sangat menguras tenaga dan membuat Bunda mudah lelah. Proses menyusui awal yang sangat menyulitkan akan membuat Bunda menjadi mudah stres saat harus melakukan tugas domestik seorang diri. Semakin Bunda istirahat cukup maka semakin baik pula kualitas dan kuantitas ASI yang dimiliki Bunda nih Ayah. 
  • Membantu Bunda mencari informasi mengenai ASI dan memperbanyak kualitas ASI. Mencari tahu informasi seputar ASI dan menyusui tidak hanya tugas Bunda. Ayah juga harus membantu mencari informasi, tentu saja sumbernya juga harus terpercaya. Misalnya informasi mengenai cara memperbanyak produksi ASI, posisi menyusui yang benar, atau cara menyimpan ASI perah.
  • Membantu Bunda memenuhi keperluan menyusui yang nyaman. Ayah ASI akan ikut membantu Bunda dalam proses menyusui, seperti menyiapkan alat yang dibutuhkan saat menyusui, membantu memposisikan yang nyaman saat menyusui,  bahkan memberikan makan saat Bunda haus / lapar selama proses menyusui berlangsung. 
  • Membantu melakukan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI. 
  • Membantu memberikan ASI perah kepada si kecil, saat Bunda sedang tidak enak badan atau saat tidak dapat memberikan ASI secara langsung. 
  • Membantu merapihkan dan menyiapkan alat pompa ASI jika Bunda melakukan pompa ASI untuk menyetok ASI perah. 
  • Menyiapkan makanan kesukaan Bunda. Hal penting nih Ayah, Bunda yang sedang menyusui mudah sekali lapar. Oleh sebab itu pastikan Ayah selalu sedia membantu Bunda untuk memenuhi kebutuhannya seperti makanan. Sediakan makanan kesukaan Bunda agar Bunda lebih segar dan bergairah. Kurangnya asupan makanan bagi Ibu menyusui mempengaruhi kualitas ASI juga nih Ayah. 

Masih banyak hal yang dapat Ayah lakukan sebagai Ayah ASI, yang terpenting adalah dimana proses membesarkan dan mendidik anak harus dilakukan bersama antara Ayah dan Bunda. Karena jika dilakukan bersama kondisi akan lebih mudah dilalui dan anak akan semakin dekat dengan kedua orang tuanya.