Bagi bunda yang tengah merencanakan kehamilan atau sedang menunda kehamilan, pasti akrab dengan kata KB atau juga dikenal dengan Keluarga Berencana. Tapi, apa saja sih manfaat KB menurut medis sendiri? Untuk lebih lanjutnya bunda bisa simak ulasan berikut ini yuk!.
Mengenal Manfaat KB Lebih Dekat
Mungkin bunda sudah sering mendengar kata KB, yang menjadi salah satu program pemerintah dimana dua anak cukup. Untuk mewujudkan program ini ayah dan bunda bisa menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual.?
Tapi masih saja ada pasangan yang belum benar dalam memahaminya. Padahal, apabila dilakukan dengan baik dan benar, manfaat KB yang dirasakan bisa sangat beragam. Berikut ini beberapa manfaat KB di antaranya:
- Menghargai hak Ibu untuk Mengontrol Kesuburan
Memang, kegiatan mengasuh dan membesarkan anak merupakan tanggung jawab pasangan, tapi kehidupan bundalah yang paling dipengaruhi dengan datangnya sang buah hati. Setidaknya, selama 2 tahun setelah melahirkan, bunda harus fokus dalam memberikan ASI, membesarkan anak, dan mengadakan penyesuaian dengan perubahan tubuhnya.
Dengan menerapkan program KB, kehamilan bisa diatur dengan lebih baik. Bunda? pun bisa berkarya sesuai keinginannya, baik sebagai ibu rumah tangga, bekerja di kantor, atau menempuh pendidikan lebih lanjut.
- Melindungi Ibu dari Gangguan Kesehatan Reproduksi
Jika bunda mengalami kehamilan di usia yang terlalu muda, terlalu tua, atau kehamilan yang jaraknya terlalu dekat dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang dimaksud, misalnya hipertensi, keracunan kehamilan (preeklampsia), dan sebagainya.
Dengan bunda melakukan program KB, kehamilan dapat direncanakan dengan lebih baik sehingga risiko masalah kesehatan tersebut dapat dicegah.
- Melindungi Hak Anak dari Gangguan Perkembangan?
Saat bunda mengalami kehamilan sebelum usia 21 tahun atau setelah usia 35 tahun tanpa persiapan yang matang, atau kehamilan yang jaraknya berdekatan, hal ini dapat berbahaya bagi bunda dan janin di dalam kandungan. Bayi lebih berisiko mengalami berat lahir di bawah normal (BBLR), gangguan tumbuh kembang, masalah pernapasan, retardasi mental, dan lainnya.
- Mencegah Kelahiran Prematur?
Masalah lain yang dapat muncul ketika bunda mengalami kehamilan dengan jarak yang sangat dekat adalah bayi berisiko mengalami kelahiran prematur. Jika bunda kembali mengalami kehamilan dengan jarak enam bulan setelah melahirkan memiliki risiko kelahiran prematur 40 persen lebih tinggi.
- Menurunkan Resiko Kanker
Manfaat lainya dari program keluarga berencana adalah menurunkan risiko kanker. Metode kontrasepsi hormonal yang merupakan gabungan estrogen dan progesteron, misalnya, dapat menurunkan risiko kanker indung telur dan kanker endometrium. Selain itu, kontrasepsi yang mengandung progesteron juga bisa menurunkan risiko mioma di rahim.
- Menyusutkan Risiko Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul dapat terjadi akibat infeksi yang menyerang rahim dan saluran kandungan bunda. Sering kali, penyakit ini tak bergejala tetapi mengakibatkan gangguan kesuburan. Kontrasepsi jenis implant (susuk) dan sterilisasi (tubektomi) bisa melindungi bunda dari penyakit tersebut.
- Menjaga Kesehatan Jiwa
Faktanya, kasus depresi usai melahirkan dan psikosis lebih banyak dialami oleh ayah ataupun bunda yang memiliki anak dengan jarak terlalu dekat. Dengan bunda dan ayah mengatur kehamilan melalui program KB, maka bunda dan juga pasangan bisa lebih siap mempersiapkan kehamilan dan menyambut buah hati sehingga kesehatan jiwanya juga lebih terjaga.
- Anak Akan Memperoleh ASI Optimal
ASI merupakan komponen yang sangat penting bagi pertumbuhan Si kecil. Dengan mengatur jarak persalinan, maka bisa memastikan bahwa bayi akan memperoleh ASI yang cukup, yaitu selama enam bulan pertama (ASI eksklusif) dan dilanjutkan hingga usia dua tahun.?
Bunda, dalam pemberian ASI yang tepat sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil. Pemberian ASI eksklusif dengan tepat pun terbukti dapat mencegah malnutrisi pada si buah hati.
Itu dia segudang manfaat ikut KB. Program ini sangat penting untuk diikuti oleh pasangan usia subur yang baru menikah tapi tak langsung ingin memiliki anak, atau baru saja memiliki bayi dan belum ingin memiliki lagi dalam waktu dekat, maupun sudah tidak ingin punya anak lagi.