Sahabat bunda, pernahkah merasa ASI nya tidak keluar pada saat dipompa? Cara memompa yang salah bisa menjadi penyebab ASI tidak keluar dengan lancar. Namun sebetulnya ada tips agar saat memompa ASI bisa keluar dengan optimal. Yang terlebih dahulu adalah siapkan alat-alatnya, bila alat sudah lengkap maka akan lebih baik saat memompa ASI nantinya. Lalu apa saja alat-alat yang dibutuhkan untuk memompa ASI
- pompa ASI (boleh manual, elektrik maupun menggunakan tangan kosong)
- siapkan air minum (untuk minum bunda)
- air bersih untuk campuran air panas (jadi air hangat)
- baby oil untuk memijat payudara
- kantong ASI
- pena untuk mencatat tanggal dan jam
- waslap dua buah
- satu baskom kecil
- satu baskom besar
- ember untuk membuang air yang sudah kotor
- satu termos air panas.
Langkah pertama adalah kompres payudara dengan air hangat, kemudian di pijat menggunakan baby oil. Langkah pijat dilakukan agar ASI lebih lancar dan pada saat dipompa tidak terasa sakit. Ada berbagai versi untuk memijat payudara, seperti dipanaskan kemudian dipijat. Pada prinsipnya adalah mengeluarkan ASI dari saluran ke puting. Bisa dengan cara menaik turunkan payudara, dipijat putar, ada yang diurut sedikit, dll. Bunda bisa memilih bagaimanapun sesuai selera bunda. Bila ditemukan seperti gerombol di payudara, artinya ASI belum bisa keluar dengan lancar. Bunda harus memijat payudara agar gerombol tersebut terpecahkan.
Setelah proses pijat selesai, lap payudara dengan air hangat, lalu dipompa. Jika menggunakan alat pompa, bunda harus pastikan corongnya telah menutup seluruh aerola payudara bunda, agar tidak terasa sakit pada saat dipompa nanti. Namun bila menggunakan tangan kosong, pastikan tangan bunda bersih, lalu diurut dari aerola menuju ke puting. Simpan ASI hasil pompa ke kantong ASI.
Jangan terlalu dibuat stres apabila hasil ASI yang keluar hanya sedikit, yang pasti kita harus yakin bahwa ASI yang didapatkan cukup untuk bayi bunda. Setelah dituangkan ke dalam kantong ASI, jangan lupa catat tanggal, jam berapa dan berapa banyak bunda menuangkan ASInya. Hal itu ditujukan agar mudah dalam mengorganisir “first in first out” nya kantong ASI. Pastikan bunda menyimpan kantong ASI ditempat bersuhu rendah. Semakin rendah suhu maka semakin baik. Karena suhu yang rendah akan membunuh bakteri yang ada pada ASI.
Suhu ASI di dalam kantong ASI tidak boleh berubah secara drastis, maka saat hendak memasukan ke dalam kulkas jangan langsung menaruh ke dalam fresher. Letakkan kantong ASI ke chiller (bagian kulkas yang tidak membeku) terlebih dahulu, setelah beberapa saat hingga dingin baru pindahkan ke dalam fresher. Begitupun pada saat hendak mengambil kantong ASI, bunda harus memindahkan dari fresher ke chiller dulu beberapa saat lalu baru taruh kantong ASI ke suhu ruangan normal. Setelah sudah beberapa saat di suhu ruangan normal, siapkan wadah berisi air hangat lalu masukkan kantong ASI ke dalam wadah tersebut agar ASI terasa hangat. Setelah itu baru ASI bisa disajikan kepada sang bayi. Jadi ingat ya sahabat bunda, ASI di dalam kantong suhunya tidak boleh berubah secara drastis. Semoga tips ini bermanfaat.