Menyusui untuk pertama kali merupakan hal yang spesial, bunda dan bayi mulai mengenal satu sama lain dan membentuk karakteristik indah dari menyusui. Jika bunda belum pernah menyusui sebelumnya, mungkin hal ini tampak menyeramkan dan membingungkan. Yakinlah bahwa hal ini akan membaik sejalan dengan waktu dan pengalam bunda dengan sang bayi. WHO dan peraturan negara republik Indonesia sudah menetapkan aturan bahwa sang bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan. Banyak peneliatan yang mengatakan bahwa memberi ASI eksklusif selama 6 bulan dapat memenuhi nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Beberapa contoh diantaranya adalah kolostrum dan asi pada hari pertama dan ke lima itu kaya akan protein. Laktosa asi sebagai sumber karbohidrat dapat? diserap lebih baik dibandingkan yang terdapat di dalam susu formula. Asi mengandung sel sel hidup, hormon, enzim-enzim aktif, berbagai macam imunoglobulin, faktor-faktor pertumbuhan serta zat zat lainnya yang mempunyai struktur unik, sehingga mustahil untuk ditiru oleh susu formula.
Seringkali sahabat bunda mengalami masalah saat menyusui, diantaranya nyeri puting payudara yang disebabkan oleh posisi menyusui yang salah. Dimana cara bayi menghisap menyebabkan luka pada puting yang terasa nyeri. Jika mengalami hal ini, bunda jangan sampai menyerah.? Merunut dr. Anisa Satriana selaku konselor laktasi di eka hospital BSD, untuk menyusui ada dua hal penting yang harus diperhatikan yaitu posisi dan perlekatan. Posisi atau ?bagaimana cara bunda memegang sang bayi harus sesuai dan terasa nyaman, setelah itu baru proses perlekatan bisa berjalan optimal.
Posisi yang benar adalah menggendong dengan posisi perut bayi menempel dengan perut bunda dan wajah sang bayi langsung menghadap ke payudara bunda. Jadi seperti satu garis lurus antara telinga, tangan dan kaki bayi. Sebab, beberapa kesalahan yang sering ditemui adalah bayi digendong dengan posisi wajah bayi mengadah ke atas, sehingga sang bunda harus membungkuk, atau kepala bayi yang ditempelkan ke payudara sedangkan badan nya mengadah ke atas. Hal itu kurang tepat, karena nanti bisa membuat perlekatan kurang optimal. Perlekatan yang kurang optimal bisa mengakibatkan puting bunda lecet.
Bila posisi sudah tepat, perlekatan yang optimal adalah aerola (daerah gelap di sekitar puting payudara) bunda harus masuk ke dalam mulut sang bayi, jadi tidak hanya puting saja yang dihisap, hal itu bisa menyebabkan lecet pada puting bunda. Kenapa aerola harus dimasukkan ke mulut bayi, karena disitu ada gudang asi. Bila dilihat dibagian dalam payudara bunda, kantong ASI atau saluran asi berkumpul di tengah yang berada di bawah aerola, maka dari itu diusahakan aerola masuk ke dalam mulut bayi terutama yang bagian bawah, karena itu yang akan di perah oleh lidah bayi. Jadi bunda bisa bantu pencet aerola bunda agar bisa masuk ke mulut bayi, tetapi hati hati untuk posisi pencetnya. Menekan aerola dengan tangan seperti menggunting adalah posisi yang kurang tepat, karena bisa menyumbat keluarnya ASI. Disarankan untuk menekan aerola dengan kedua jari seperti membentuk huruf C, bukan seperti gunting. Perlekatan yang optimal bisa dilihat dari suara yang keluar dari mulus sang bayi, bila suara mulut bayi seperti? chup chup chup artinya masih ada udara yang masuk dan perlekatan kurang sempurna, harusnya hanya mendengan suara susu yang ditelan sang bayi.
Jadi sahabat bunda, perlu diingat bahwa menyusui adalah proses pembelajaran untuk bunda dan sang bayi. Bunda harus tekun, sabar dan terus semangat, semoga bunda dan bayi diberi kesehatan dan sukses selalu untuk proses menyusuinya. Jangan sungkan berkonsultasi dengan dokter mengenai problematika menyusui.