Sahabat Bunda, saat ini kami akan memberikan informasi mengenai status gizi anak. Untuk menghindari terjadinya gizi buruk pada anak Bunda dapat melakukan deteksi dini secara mandiri pada anak untuk mengetahui status gizi anak.
Status Gizi Anak
Penilaian status gizi anak di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit dll), tidak didasarkan pada Berat Badan anak menurut Umur (BB/U). Pemeriksaan BB/U dilakukan untuk memantau berat badan anak, sekaligus untuk melakukan deteksi dini anak yang kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk) nih sahabat Bunda.
Pemantauan berat badan anak dapat dilakukan di masyarakat (misalnya posyandu) atau di sarana pelayanan kesehatan (misalnya puskesmas dan Klinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit), dalam bentuk kegiatan pemantauan Tumbuh Kembang Anak dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), yang dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan.
Bunda dapat melihat KMS pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diberikan oleh Bidan/Dokter saat pemeriksaan kehamilan awal. Terdapat diagram pemantauan gizi pada anak sesuai dengan usia anak nih sahabat Bunda.
Status Gizi Anak <2 Tahun
Status gizi anak < 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB); sedangkan anak umur e 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).
Anak didiagnosis gizi buruk apabila secara klinis Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh dan atau jika BB/PB atau BB/TB < – 3 SD atau 70% median. Sedangkan anak didiagnosis gizi kurang jika BB/PB atau BB/TB < – 2 SD atau 80% median
Tabel 1. Status Gizi Klinis dan Antropometri (BB/PB atau (BB/TB)
Status Gizi |
Klinis |
Antropometri |
Gizi Buruk | Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh | < -3 SD *) atau 70% |
Gizi Kurang | Tampak Kurus | > 3 SD sampai < 2 SD atau 80 % |
Gizi Baik | Tampak Sehat | -2 SD sampai + 2 SD |
Gizi Lebih | Tampak Gemuk | >+ 2 SD |
*) mungkin BB/TB atau BB/TB < -3 SD atau 70% median